nijuuhachi ; kepergian Yutaka

95 47 167
                                    

5 tahun yang lalu— 1945

[Anggap mereka bicara dalam bahasa Jepang ya]

"Ayah, kamu harus mendengarkan penjelasanku tentang apa yang selama ini aku lakukan!"

Katsuragi mendesah pelan, merasa anaknya terus berbicara dan meronta di belakangnya.

"Kamu tidak bisa melakukan ini kepadaku sesukamu, ayah!"

"BERISIK!"

Dor!

"Akh!"

Yutaka langsung lunglai ke bawah begitu Katsuragi menembak kakinya.

"Berhenti bicara dan patuh pada ayah!"

Yutaka tidak lagi menjawab. Katsuragi memerintahkan dua pengawalnya untuk menggotong Yutaka ke sebuah mobil. Mereka pergi dari medan peperangan.

Yutaka bungkam dengan hati yang bergemuruh. Bukan perkara sakit karena luka tembak yang dia dapatkan, tapi sakit karena harus berpisah dengan Jenar. Dia menatap ayahnya yang duduk di depan, dia tahu betul, dia tidak bisa melarikan diri dari ayahnya.

Menembaknya saja perkara mudah bagi ayahnya, apalagi kalau diharuskan membunuhnya? Katsuragi itu sangat keras,keputusannya tidak bisa di ganggugat.

'Jenar ... maaf ...'

Brak!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Brak!

Yutaka memejam kuat begitu ayahnya menggebrak meja di depannya. Setelah kakinya selesai diobati, dia langsung di giring menuju ruangan ayahnya.

Yups. Yutaka sudah berada di Jakarta sekarang.

"Apa kamu memang tidak tahu atau benar-benar bodoh? Kelakuanmu itu sangat berisiko buruk bagimu dan juga ayah!"

Yutaka masih diam.

"Jawab, anak kurang ajar!"

"Aku tahu, ayah. Aku sangat tahu ..."

Katsuragi memegangi kepalanya. "Seharusnya kamu berterimakasih pada ayah karena ayah lebih dulu menemukanmu sebelum Letnan bodoh itu."

Yutaka mendelik. "Letnan?"

"Ya, kamu pasti tahu. Koto Hisashi."

Yutaka tercekat.

"Sepertinya kamu belum cukup pandai membaca sifat seseorang, dia memanfaatkan pengkhianatanmu untuk mencelakaimu dan juga ayah, ah tidak ... bahkan mungkin juga bisa mencelakai ibu dan juga adikmu."

Yutaka menggeleng pelan. "M-maafkan aku, ayah."

"Sekarang kamu baru berpikir?!" Tanya Katsuragi tak habis pikir.

Yutaka tidak pernah berpikir soal itu, dia sudah terlalu cinta dengan gadis pribumi yang telah dia nikahi, dia tidak mempedulikan keselamatannya ataupun keluarganya atas pengkhianatan yang dia lakukan.

Camellia [✓]Where stories live. Discover now