sanjuunana ; kencan perdana

90 31 57
                                    

Chapter kali ini sedikit lebih panjang dari biasanya, selamat menikmati~

Jenar mengantarkan ibu mertua yang pamit untuk pulang sampai ke mobil, dia mengucapkan banyak-banyak terimakasih karena sudah berkunjung. Dia tidak bohong kalau dia senang karena direstui oleh ibu mertua, terlebih ibu mertuanya itu terlihat sangat senang bermain dengan Haraki, meskipun masih dengan penerjemah.

Setelah mobil ibu mertua pergi menjauh, tak lama muncul mobil sang suami yang datang, membuat Jenar mengurungkan untuk berbalik masuk.

Setelah mobil terparkir, pagar kembali ditutup oleh pengawal. Yutaka turun dengan tergesa.

"Ibuku kemari?" Tanyanya, itu karena mobil mereka berpapasan tadi.

"Iya."

Dia memegangi Jenar. "Kamu baik-baik saja?"

Jenar tersenyum. "Aku sangat baik, aku senang bertemu dengan ibumu."

"Jujur aku terkejut, karena ibu sama sekali tidak bilang kalau akan berkunjung, maaf karena kamu sudah melewati waktu yang sulit, tadi itu menegangkan ya?"

Jenar terkekeh pelan. "Iya, aku sangat takut, tapi ternyata ibu sangat baik, dia bahkan menghabiskan banyak waktu dengan Haraki."

Yutaka menghela napasnya. "Syukurlah kalau begitu."

Jenar mengangguk. "Oh iya, bahan masakan di kulkas habis, maaf karena membuat harus menunggu, aku mungkin akan meminta tolong mereka belanj-"

"Lupakan. Kita akan makan di luar kalau begitu."

Mata Jenar membulat. "Eh?! M-makan malam di luar?"

Yutaka terkekeh melihat ekspresi sang istri. "Ini pertama kalinya kamu akan keluar, pasti akan menyenangkan!" Soraknya.

Di balik kaca, Haraki tak henti-hentinya memandangi sekelilingnya dengan mata berbinar,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di balik kaca, Haraki tak henti-hentinya memandangi sekelilingnya dengan mata berbinar,

Pemandangan kota malam itu adalah untuk pertama kalinya Haraki lihat, begitupula bagi Jenar. Yutaka yang berada di balik kemudi tersenyum gemas melihatnya.

Sampai mereka tiba di sebuah gedung megah.

Jenar mengamati gedung itu. "Kita makan disini?"

"Iya."

"Kamu nggak salah?"

Yutaka tersenyum hangat. "Aku yakin aku tidak salah." Dia turun lebih dulu kemudian membukakan pintu untuk kedua cintanya.

Yutaka membawa Haraki di gendongannya, Jenar menggandeng lengan sang suami sembari ketiganya berjalan masuk.

Yutaka membawa Haraki di gendongannya, Jenar menggandeng lengan sang suami sembari ketiganya berjalan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Camellia [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang