6. aset

161 30 0
                                    

Pagi harinya, Oikawa bangun dengan rasa sakit di leher dan punggungnya. Ini karena Iwa nggak mau dan nggak ngebolehin pembantunya bersihin kamar tamu, jadi Oikawa tidur di sofa ruang tamu. Katanya suka, tapi kok bikin menderita, sih. Itu beneran suka apa kagak? Kalo kagak kasih ke author aja, menerima, kok, sampah alien.

Oikawa dibangunin sama Iwa, suruh mandi terus sarapan. Berangkat bareng sekalian. Tinggal serumah, gini keanya enak, ya. Dibangunin, dimasakin, dimarahin pula, paket lengkap.

"Sabtu, sibuk nggak?" Tanya Oikawa tiba-tiba. Mereka dalam perjalanan ke sekolah, jalan kaki aja. Lagian lumayan Deket dari rumah, sayang bensin kalo pake motor.

"Sibuk, gw disuruh ke kota H sama bunda. Katanya mau runding," jawab Iwa tanpa menoleh ke Oikawa.

"Yaah, padahal ada film baru rilis. Gw mau liat bareng Iwa-chan."

"Lu pengen, gw ogah. Lu kalo milih film yang rada rasional, kek. Kea Godzila atau nggak ultramen gitu."

"Bagusan juga alien yang nyerang bumi."

Serah kalian, deh. Dua-duanya nggak ada yang rasional.

"Kota H kan? Kalo gitu gw ikut, ya. Di sana, kan ada bioskop, jadi nonton di sana aja." Putus Oikawa sepihak.

"Serah lu, deh, wa. Gw lagi nggak mood lu ajak ngomong."

"Kenapa? Sakit?" Oikawa mengulurkan tangannya menyentuh dahi Iwaizumi. Iwa nggak menolak, dan membiarkan Oikawa menyentuh dahinya.

"Nggak panas, kok."

"Gw nggak sakit, cuma males doang," kata Iwa sedikit membentak Oikawa. Biasa, hari pertama, jadi rasanya kea kaki lu kelindes ban motor. Perih banget. Lu nabrak pintu, pintunya lu marahin.

Nggak terasa, mereka udah sampe di sekolah. Iwa langsung duduk di bangkunya setelah sampai di kelas. Sementara Oikawa mampir dulu ke GOR kea biasa. Baru juga dua menit Iwa duduk, udah di urak-urak buat piket. Kesialan apalagi ini Tuhan?! Batin iwa.

Setelah piket, Iwa kembali ke posisi awalnya sambil pegangin perutnya. Gila, sakit banget weeh, padahal biasanya nggak sesakit ini. Iwa sampe pengen nangis gara-gara sakitnya nggak tertahan. Dan karena udah nggak tahan, ankhirnya Iwa pingsan di kelas. Dan baru diketahui pas guru mapel pertama masuk. Pas di absen Iwa nggak nyaut sama sekali. Dikira tidur eeh taunya pingsan.

Iwa dibawa ke UKS sama Oikawa biar dapat penanganan. Tapi beneran, nyeri haid bisa sampe separah itu, bisa sampe pingsan.

.

.

.

Beralih dari UKS ke kelas 3-5, ada sekelompok manusia yang mencoba terlihat keren saat presentasi di depan kelas. Satu kelompok terdiri dua siswa, alias satu sebangku. Kelompok yang waktunya presentasi adalah kelompok nya Kuroo sama Yaku. Bahkan sebelum mulai udah ricuh duluan, mulai dari nata pencahayaan lah, nata rambut lah, segala pake mic boongan lagi. Dasar jamet.

"Ekhemm, berdirinya kami disini bukan mau ngamen ataupun menyanyi kea kelas sebelah kemaren. Tapi untuk bercerita tentang terjadinya proses pembekuan darah atau koagulasi," kata Kuroo mengawali presentasinya. "Kita juga nggak Nerima request tapi kita nerima uang kalo kalian ngasih."

Sontak seluruh kelas langsung menyoraki Kuroo. Membuat Yaku menepuk kepalanya sendiri.

"Tanpa basa-basi lagi, cus kita mulai."

Mereka berdua secara bergantian menjelaskan dan menerangkan proses pembekuan darah. Sel yang berperan saat proses pembekuan darah, sampai contoh pembekuan darah yang bisa menyebabkan kematian. Tentu aja diselingi lawakan dari Kuroo. Kalo Yaku mah cuma bagian menerangkan secara gamblang.

Garis TakdirWhere stories live. Discover now