40. nongki asik

57 13 5
                                    

Flashback seminggu yang lalu

Hari itu sepulang sekolah, Suga berencana mau mampir ke kafe tempat kerja Semi. Aslinya mau ngajak Daichi sekalian sih, cuma masih nggak berani bicara berdua doang. Jadi sendiri aja dulu, lain kali kalo kesana udah ada gandengan deh.

Semi katanya udah duluan kesana, jadi Suga nggak ngajak Semi lagi. Kan ntar ketemu di sana. Soal kenapa Semi udah di sana duluan, karena Semi bolos pelajaran terakhir. Suga nggak masalah sama itu, yang penting Semi nggak mau mati aja udah bersyukur banget.

Di jalan, Suga nggak sengaja ketemu sama Yaku, Hinata, sama Yama. Mereka bertiga jalan di depan Suga, jadi jiwa iseng Suga mendadak keluar. Mau liat reaksi ketiga manusia itu kalo dikageti kayak gimana. Ada yang terbang kah? Atau cuma nyolot

Dia berjalan mengendap-endap, sampai dibelakang ketiga gadis yang bercakap ria itu. Suga menepuk pundak Yaku dan meniup tengkuk Hinata secara bersamaan. Membuat keduanya berhenti berbicara. Sementara Yamaguchi jadi keheranan karena dua orang yang diajak ngobrol berhenti bersamaan.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Kea ada yang nepuk bahu gw deh kayaknya tadi," Jawab Yaku, dia megangin pundaknya yang tadi ditepuk sama Suga. Sementara Hinata celingukan nyari sesuatu yang berhembus di tengkuknya.

Suga sembunyi di belakang tempat sampah yang kebetulan ada di sana. Ngerasa berhasil nakutin temennya, Suga cekikikan sendiri kea orang gila. Mana di belakang tempat sampah lagi, kerasa banget kan vibes orang gilanya.

"Nggak ada siapapun tapi," sahut Hinata. Walau dia ngerasa takut, tapi pikirannya masih rasional dikit. Nggak mungkin juga kan ada hantu siang-siang bolong. Yang ada jambu tuh, punya orang.

"Palingan juga daun atau apa gitu jatuh ke pundak kakak." Asumsi Yamaguchi diterima sama keduanya. Jadi mereka lanjut jalan lagi.

Suga juga ikut keluar dari persembunyiannya dan ngikutin ketiga manusia itu. Kali ini Suga mau kagetin secara langsung, dengan nepuk ketiganya dan berpindah tempat ke depan ketiganya saat mereka nengok kebelakang. Suga juga memasang wajah ngeri buat nambahin jumpscare.

"Huaaaaa!" Suga membuat suara aneh itu saat ketiganya balik nengok ke depan.

"Aaaa!!!" Teriak ketiganya bersamaan.

"Anjing! Lu ngagetin kita aja sug!" Umpat Yaku saat liat pelaku dari pengagetan tak terduga ini. Ya namanya aja mengagetkan, nggak mungkin udah terduga. Kalo udah terduga nggak bakalan kaget soalnya.

Suga yang diumpati kayak gitu malah ngakak sengakak ngakaknya. Reaksi temennya bahkan lebih lucu daripada yang dia bayangin. Dia kira bakal terkejut dikit doang, ternyata malah triple kill. Hinata berjongkok sambil nutupin kepalanya, Yaku teriak anjing, dan Yama yang mematung. Terlampau kaget jadi ngelag, itulah Yamaguchi.

"Hehehe sorry." Suga menjawab umpatan Yaku dengan cengiran khasnya dan tangan yang membentuk peace. Dia lalu berjongkok di depan Hinata dan mengelus lembut surai jingga itu. Mencoba memberi rasa aman untuk Hinata.

"Sho," panggil Suga ke Hinata sambil terus mengelus rambut gadis itu. Hinata mendongak, melihat ke Suga yang tersenyum lembut ke arahnya. Air mata tak terbendung lagi dari mata Hinata, dia menerjang Suga dan memeluk gadis yang lebih tua 3 tahun darinya itu sampai terduduk di aspal.

Uhhh kasiaan, bocil di jahilin sampek nangis gitu. Suga jahat bet dah.

"Stttt jangan nangis dong, udah yaa, gw cuma bercanda doang kok. Udah ya, anak pinter jangan nangis yaa."

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang