43. makan siang

60 11 0
                                    

Masih di hari yang sama.

Matahari udah sedikit melewati ubun-ubun kepala. Dan perlahan bergerak untuk lengser ke peristirahatannya dari timur.

Di kantin, sekarang ini lagi duduk seorang Bokuto Koutaro dan sang adek kelas yang lagi melamun. Meratapi nasib kenapa bisa ketemu manusia ajaib modelan Bokuto.

Laki-laki ajaib dengan segala kekurangan dan kelebihannya itu berhasil bikin dia jadi bodoh untuk kedua kalinya. Tapi kali ini dia nggak akan dibodohi lebih dari si masa lalu.

Kalo kata Denny caknan, wis cukup wingi ra pengen mbaleni.

Udah cukup yang dulu aja, nggak akan Akaashi ulangi lagi. Cukup sekali itu aja Akaashi dibodohi dan di perbudak sampe bikin dia rela ngelakuin apapun demi masa lalunya.

"Bus bus apa yang bisa masuk masjid?" Tanya Bokuto. Dia dengan segala pertanyaan random di kepalanya itu mencoba ngelawak.

"...."

"Bus beneran!" Tanya-tanya sendiri jawab-jawab sendiri, takut banget nih anak udah gila.

"Nggak percaya? Nih, gw ada buktinya." Bokuto membuka galeri hpnya guna mencari sebuah foto bukti, kalo bus emang beneran bisa masuk masjid.

"Nih!"

Bokuto mengarahkan layar hpnya ke arah lawan bicaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bokuto mengarahkan layar hpnya ke arah lawan bicaranya. Menunjukkan bukti yang mendukung jawabannya.

Itu mah bukan bisa masuk mesjid, tapi nabrak mesjid.

Berharap si lawan bicara bakal ketawa, tapi sayang, bukan sebuah tawa yang dia dapat. Malah tatapan kosong yang menyayat hati. Kalo di Fisika kan ada hukum aksi-reaksi. Dimana jika kita memberi aksi pada suatu benda, maka akan ada reaksi dari benda tersebut.

Tapi ingat, kita bukanlah rumus fisika, kita hanya manusia yang hanya perlu beraksi tanpa mengharapkan reaksi.

Melihat lagi ke Akaashi yang sedang melamun. Tatapan itu jelas banget tatapan orang yang lagi frustasi. Kosong gitu aja. Karena tatapan mata kosong itu, Bokuto mencoba menarik atensi si pemilik mata biru itu. Takut kelamaan kosong ntar di tempati sama mixue lagi.

"Kashi!!" Teriak Bokuto tepat di depan wajah Akaashi.

Akaashi masih belum menunjukkan fokusnya kembali ke dunia nyata. Dia masih tenggelam dengan pikirannya sendiri. Pikiran buruk yang udah ganggu dia beberapa hari ini. Saking buruknya sampe bisa bikin Akaashi nggak tidur dua hari berturut-turut.

Meskipun ngantuk nggak terbendung, di buat tidur tuh rasanya tetep nggak bisa. Terbayang terus sama masa lalunya yang itu. Semuanya seolah berputar setiap waktu, layaknya sebuah gulungan film yang berputar di bioskop kecil di kepalanya.

"Lu goblok banget sih jadi pacar! Gitu aja nggak bisa!"

"Maaf, tadi aku kesandung bat-"

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang