Bab 6 : Kesetiaan Lia

8.8K 1K 16
                                    

A/N : Kalau kalian suka dengan cerita ini, klik vote dan komen. Jangan lupa juga masukin ke reading list dan kasih tahu temen kalian yang sama-sama naik kapal Jaeros >//<. Happy reading all.

***

"Turunkan aku!"

"Lepas! Aku tidak mau ada di sini!"

"Lepaskan!"

Lia menyaksikan Rosaline yang meronta di gendongan Jeremiah. Ia ingin berbuat sesuatu untuk membantu Tuannya, namun yang menjadi lawannya kali ini adalah Jeremiah. Anak dari pemilik kastil Fletcher, sekaligus penguasa di tempat ini. Seberani apapun Lia, ia tidak mungkin Jeremiah di rumah laki-laki itu sendiri.

"Jadi ini rencana yang kau dapatkan setelah satu minggu berdiam diri di kamar dan tidak mau keluar?"

"Mau kau apakan ini?"

Sekantong perhiasan yang telah disiapkan Rosaline sebagai bekal untuk hidup di dunia luar dilempar begitu saja oleh Jeremiah hingga isinya tercecer di lantai.

Lia berdiri mematung di tempatnya dengan kepala yang menunduk. Ia tidak berani melihat pertengkaran antara Rosaline dan Jeremiah.

"Dan kau."

Lia mengangkat kepalanya kala ia merasa kalimat Jeremiah barusan ditujukan kepadanya. "Sudah kubilang untuk jangan mengikuti perintah konyol Rosaline. Tapi, kau tidak mengerti juga."

Lia menggigit bibir. Hanya kata maaf yang bisa keluar dari bibir pelayan muda itu.

"Mulai sekarang, kau akan dipindah tugaskan di dapur kastil."

"Apa?"

"Aku akan memilih pelayan lain untuk menggantikanmu."

"Tapi, Tuan." Lia ingin beralasan, namun Jeremiah seakan tuli dan dengan cepat keluar dari kamar Rosaline. Dua orang ksatria yang sejak tadi mengekori Jeremiah, menyeret Lia untuk ikut keluar.

"Nona!"

Lia melihat mata Rosaline yang melebar. Tangan gadis bangsawan terulur untuk menggapai Lia namun kekuatan dua ksatria itu menggagalkan semuanya.

Tak lama setelah pintu kamar Rosaline tertutup, Lia mendengar suara benda yang dihantam ke lantai.

PRANGGGG

Jantung Lia berpacu, ia khawatir Rosaline akan bertindak ceroboh dan melukai dirinya sendiri.

"Kau." Langkah Lia dan dua orang ksatria yang memegangi lengan kanan dan kirinya berhenti kala Jeremiah berbalik menghadapnya. "Katakan yang sejujurnya. Apa rencana kelian kali ini?"

Lia menggeleng dengan mulut yang terkatup.

Jeremiah menatapnya bosan. "Bicara sekarang juga, atau aku akan membuat hidup Nona kecilmu itu semakin sulit."

"Tuan ... ku mohon jangan." Lia mengatupkan kedua tangan di depan dada untuk meminta kemurah hatian Jeremiah. "Jangan lakukan apapun pada Nona Rosaline."

"Apa rencana kalian?"

Tanya Jeremiah lagi dengan nada datar yang tegas. Seolah-olah menekankan kalau ia tidak menerima jawaban omong kosong lagi.

"Kami ... kami hanya ingin ke luar kastil."

"Untuk?" Mata Jeremiah menyipit.

"Saya tidak tahu, Tuan. Nona Rosaline hanya menyuruh saya untuk mencari jalan keluar dari kastil. Nona bilang, ia tidak ingin tinggal di sini lagi."

"Tidak ingin tinggal di sini lagi?"

Lia mengangguk. Di dalam hati, ia meminta pengampunan kepada Rosaline karena telah membocorkan informasi ini. Rosaline tidak pernah berucap kalau ia harus merahasiakannya, namun Lia tahu rencana ini tidak seharusnya diketahui oleh Jeremiah.

Making My Own Happy Ending✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang