Bab 37 : Here He Comes

5.6K 902 206
                                    

A/N : Thanks god minggu ini bisa update tepat waktu lagi. ><

Seperti biasa yorobun. 

Vote, komen yang banyak, masukin MMOHE ke daftar bacaan kalian, dan follow akun roseannejung. 

Happy reading.

***

Rosaline berlari menghampiri Nathaniel yang menunggu di dekat kereta kuda. Di tangan kanannya ada surat kabar yang baru saja ia beli.

"Nathan!" Melihat kehadiran Rosaline, Nathaniel langsung berdiri. "Apa kau sudah tahu tentang ini?" Rosaline menyodorkan halaman dimana berita mengenai Vixen dicetak.

Nathaniel melihat sekilas sebelum mengangguk. Ia lalu mengisyaratkan surat kabar yang sama yang tergeletak di kursi yang tadi ia duduki.

"Apa keadaannya seburuk itu?" tanya Rosaline khawatir.

"Saya tidak bisa memastikan. Tapi, dari surat yang sempat Max kirimkan pada saya, sepertinya belakangan Kairos sedang ditekan dari segala arah."

"Kau berkirim surat dengan Max?" Rosaline tanpa sadar meremas koran yang ada di tangannya.

Nathaniel mengangguk. "Beberapa kali. Tapi, surat terakhir yang kukirimkan dua minggu yang lalu tak kunjung dibalas. Entah karena suratnya belum sampai atau Max tidak memiliki waktu untuk menuliskan balasan."

"Apa Max pernah bercerita tentang keadaan di sana? Bagaimana para pengungsi? Apa Theodore masih ada di Vixen? Dan... bagaimana dengan Jeremiah?"

"Dia tidak menuliskan secara jelas, tapi ia menyuruhku untuk tidak terlalu khawatir. Soal pangeran Theodore, beliau masih ada di Vixen dan Max berkata Kapten Jeremiah telah merancang rencana besar. Kita hanya perlu mempercayainya."

Meski telah mendengar hal itu, kekhawatiran tak kunjung lepas dari benak Rosaline.

"Anda tidak perlu banyak khawatir." Nathaniel berpesan.

Rosaline hanya tersenyum tipis.

Laki-laki ambisius seperti Jeremiah tidak akan mudah menyerah, kan. Dia selalu memiliki cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, dan saat ini yang dia inginkan hanyalah kemenangan. Begitulah pikiran Rosaline saat itu.

***

Saat ini, pesta teh milik Mrs. Frederick tidak lagi terdengar menarik. Rosaline telah mengutarakan niatnya untuk membatalkan kehadirannya di pesta itu pada Nathaniel dan Nancy. Namun, mereka berdua tidak setuju.

"Siapa tahu Anda akan menyukainya."

"Mungkin di sana ada orang yang berbagi hobi yang sama dengan Anda dan kalian bisa berteman."

"Tidak ada salahnya, Nyonya."

"Ayolah, sekali saja. Lagi pula, Anda sudah membeli gaun khusus untuk pesta itu."

"Sangat sayang kalau tidak terpakai."

Nathaniel dan Nancy terus-terusan memberi beralasan, sampai akhirnya Rosaline pun luluh. Dengan pakaian yang sengaja dibelinya beberapa hari yang lalu, Rosaline datang ke pesta teh milik Mrs. Frederick.

Di undangan yang dikirimkan pada Rosaline, tidak tertulis dengan jelas inti dari pesta yang diselenggarakan istri dari pengusaha berlian tersebut. Setelah menghadiri dan melihat dua anak laki-laki Mrs. Frederick yang diperkenalkan sang ibu kesana-kemari selama pesta berlangsung, barulah Rosaline sadar kalau pesta ini bertujuan untuk mencari pasangan kedua anak laki-laki itu.

Rosaline mempertanyakan alasan Mrs. Frederick mengundangnya. Tidak mungkin perempuan paruh baya itu berencana untuk mengenalkan Rosaline dengan anak-anaknya, kan? Mengingat, sejak awal Rosaline tidak pernah menyembunyikan statusnya sebagai wanita yang telah menikah. Tidak ingin terlalu memikirkan hal itu, Rosaline mencoba untuk menikmati pesta dengan membaur dengan para tamu.

Making My Own Happy Ending✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang