Bab 54 : My Happy Ending

5.4K 609 329
                                    

A/N : Ini adalah akhir kisah cinta Jeremiah dan Rosaline. Terima kasih kepada kalian yang sudah mengikuti buku ini selama kurang lebih 1,5 tahun.

Voment and Happy reading~

***

"Kau pasti tidak akan percaya dengan apa yang aku saksikan hari ini." Rosaline berucap sambil menyingkirkan rambut Jeremiah yang menutupi matanya. "Theodore mendobrak pintu penjara bawah tanah sambil berteriak seperti orang gila. 'Menyingkir kalian dasi sini! Aku Pangeran Mahkota Kairos. Aku adalah calon raja di negeri yang kalian tempati sekarang! Menyingkir sekarang juga!'" Rosaline memperagakan apa yang Theodore lakukan.

"Seharusnya kau juga ada di sana untuk menyaksikan itu. Benar-benar seperti bukan Theo yang kita kenal."

"Kau berada di penjara bawah tanah?"

Rosaline mengangguk dan buru-buru menutup mulut Jeremiah dengan telapak tangan sebelum laki-laki itu kembali mengoceh. "Aku berada di sana kurang dari enam jam. Theodore bergerak dengan sangat cepat hingga aku tidak perlu berlama-lama. Tapi, Jeremiah, bukan itu inti dari ceritaku tadi."

Jeremiah melepas tangan Rosaline yang menutupi mulutnya.

"Siapa yang membawamu ke sana?"

"Kalimat pertama yang Theodore ucapkan setelah membawaku keluar dari sana adalah, 'Untuk pertama kalinya aku bersyukur memiliki status sebagai Putra Mahkota'."

"Apa kau ingat ciri-cirinya?"

"Aku rasa sekarang Theodore kita sudah berubah menjadi seorang dewasa. Aku tidak menyangka akan menyaksikan momen ini dengan mata kepalaku sendiri."

"Kau tidak menjawab pertanyaanku."

"Dan kau tidak mendengarkan ceritaku," balas Rosaline dengan wajah cemberut.

Terkadang, Jeremiah merasa seperti bercermin setiap menghadapi sisi keras kepala Rosaine. "Kau tidak pernah menuruti kata-kataku. Seharusnya tadi malam aku menyuruhmu diam di Kastil Fletcher. Dengan begitu kau akan dengan sendirinya menyusun rencana keluar dari tempat ini."

"Sayangnya sudah terlambat." Rosaline menjulurkan lidah. Meledek.

Jeremiah menggeleng dan menyandarkan kepala ke tembok. Matanya tak lepas dari wajah Rosaline yang berada dekat di hadapannya.

"Nathan menceritakan kepadaku apa yang terjadi."

"Apa saja yang dia ceritakan padamu?" Dari reaksinya, Rosaline tebak, Jeremiah sudah menduga hal ini akan terjadi.

"Tentang perseteruan antara kau dan ayahmu. Juga tentang keluarga Fletcher yang terbagi menjadi dua kubu. Nathan bilang, semalam menjadi malam penentuan masa depan keluarga Fletcher. Maka dari itu, kau menyuruh Nathan untuk membawaku pergi karena kekacauan akan terjadi dan tidak menutup kemungkinan pihak Julius akan menargetkanku untuk mempertahankan posisinya."

Jeremiah mengangguk. "Apa yang dikatakan Nathan benar. Mulai saat ini akan ada banyak perubahan. Tapi, kau tidak perlu khawatir. Kau akan baik-baik saja. Aku akan memastikannya."

"Aku rasa, ini bukan hanya tentangku."

"Hal lain dari pada itu, aku akan mengurusnya sendiri."

"Kau selalu seperti ini." Rosaline jengkel. "Menutupi semua masalah dariku."

"Karena itu yang terbaik."

"Untukmu?"

"Untuk kita semua."

Rosaline diam. Orang yang ada di hadapannya saat ini adalah Jeremiah Fletcher. Ia mengenal karakter laki-laki itu luar dalam. Jeremiah yang dingin, berlidah tajam, cuek, kau, dan jika dia menginginkan sesuatu maka ia akan mati-matian mendapatkannya. Semua sisi milik Jeremiah itu sudah pernah Rosaline temui. Seharusnya Rosaine tidak terkejut dengan jawaban tadi. Namun ia masih saja kecewa.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now