Bab 43 : Getting Closer

3.6K 523 100
                                    

A/N : Vote, komen, dan follow akun wp roseannjung. 

Happy reading. 

***

Seperti apa yang telah dijanjikan, Selena berkunjung ke Kastil Fletcher keesokan hari. Siang itu langit berwarna kelabu. Musim panas sudah berada di akhir masanya, namun hujan masih rajin turun ke bumi.

Kereta kuda memasuki halaman kastil utama. Jeremiah sudah siap untuk menyambut kedatangan Selena bersama Flynn. Laki-laki tua yang telah bekerja pada Keluarga Fletcher sebelum Jeremiah lahir itu, terlihat tenang namun siap melakukan perintah apapun yang diberikan oleh Tuannya.

"Keretamu sangat bagus." itu adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut Selena sesaat setelah ia turun dari kereta kuda. "Aku tidak merasakan guncangan apapun dan merasa nyaman sepanjang jalan. Pasti roda-roda keretamu dan besi-besi yang menjadi kerangkanya berasal dari kualitas terbaik."

"Kereta milik Theodore lebih bagus," jawab Jeremiah.

"Benarkah? Sayang sekali aku tidak pernah punya kesempatan untuk menaikinya." Selena berucap dengan suara kecil.

"Lewat sini." Jeremiah tidak memperpanjang basa-basi itu, dan langsung memimpin jalan menuju tempat dimana Madeline berada. Sepanjang perjalanan, mata Selena berlarian kesana-kemari, mengagumi keindahan bangunan di tempatnya berada. Ukiran yang membutuhkan keahlian tingkat tinggi menghiasi setiap sudut gedung. Langit-langit yang dihiasi lukisan, serta perabot mengkilap menyilaukan mata.

"Pantas saja para ksatria Fletcher tidak pernah berhenti menyombongkan kastil mereka. Ternyata memang sebesar dan sendah ini." Selena berjalan cepat agar dapat menyamakan langkah dengan Jeremiah. Matanya masih berlari kesana-sini. Tidak mau melewatkan satu detail pun. "Di gedung sebesar ini, kau hanya tinggal berempat?"

"Berempat?" Jeremiah tidak mengerti. Ia menoleh ke samping untuk menatap Selena.

"Kau, Rosaline, Ayahmu, dan Ibumu." Selena mengacungkan empat jari di depan Jeremiah.

"Aku dan Rosaline tidak tinggal di sini."

"Oh, kupikir kalian tinggal di Kastil Fletcher."

"Kami memang tinggal di Kastil Fletcher, tapi tidak di sini. Ini adalah Kastil Utama, tempat tinggal kedua orang tua. Tempat tinggalku dan Rosaline di Kastil Timur."

"Jadi, yang selama ini orang-orang maksud dengan Kastil Fletcher bukan gedung ini?"

"Gedung ini hanya bagian dari Kastil Fletcher. Masih banyak kastil lain, taman, puri, kebun, bahkan lapangan yang berada di dalam wilayah Kastil Fletcher."

Mulut Selena hampir terbuka mendengar penjelasan itu. "Kedengarannya Kastil Fletcher sama luasnya dengan Istana Kerajaan Kairos, ya."

"Kurang lebih seperti itu."

"Benarkah?" Selena semakin dibuat takjub.

"Yang membedakan luas Kastil Fletcher dengan Istana Kerajaan kairos hanyalah sebuah danau."

"Wow, aku tahu keluargamu sangat kaya. Tapi, aku tidak menyadari kalau kau hampir berada di level yang sama dengan keluarga kerajaan. Aku tidak bisa membayangkan seberapa banyak uang dan aset yang keluargamu miliki."

Jeremiah kali ini tidak menjawab ucapan Selena, dan memilih terus berjalan hingga akhirnya langkah mereka sampai di depan sebuah pintu besar yang megah. Pintu itu berwarna keemasan dan gagang pintunya terbuat dari batangan emas yang diukir.

"Ini kamar Ibuku." Jeremiah berucap sebelum mengetuk pintu itu beberapa kali. Tak lama kemudian Jill, kepala pelayan Kastil Utama sekaligus orang yang merawat Madeline selama ini membukakan pintu.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now