Bab 42 : Theodore and Selena

3.9K 610 94
                                    

A/N : Life been hard but here i am anyway.

Vote dan komen yang banyak ya gaesss, biar aku semangat nulis lagi. 

Happy reading~

***

Musik orkestra mengiringi pesta utama kemenangan Kairos di malam hari. Para tamu undangan menikmati jalannya acara dengan manari, bercengkrama, sekaligus memakan hidangan lezat nan eksotis yang disiapkan khusus oleh juru masak handal.

Di tengah-tengah perhelatan pesta, lima orang laki-laki paruh baya dengan gelas anggur di masing-masing tangan mereka mengobrol serius.

"Bagaimana rapat dengan parlemen kemarin?" Salah satu dari mereka bertanya.

"Kairos menawarkan kami untuk menanamkan modal pada rencana pembangunan tambang permata di Vixen. Mereka juga berencana untuk membangun pusat perdagangan yang digadang-gadang akan menyaingi Polina." Laki-laki berambut putih menjawab.

"Rencana yang sangat ambisius."

"Aku setuju." Yang lain ikut bersuara.

"Lalu, apa kau sudah mempunyai jawaban?"

"Vixen adalah daerah yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Bukan hanya permata, mereka juga memiliki ladang minyak bumi yang belum banyak terjamah. Ditambah lagi dengan lokasinya yang strategis. Memenangkan peperangan di Vixen sama saja dengan mendapatkan harta karun. Jika Kairos memanfaatkannya dengan baik, maka kerajaan ini akan semakin kaya raya dan tak tertandingi."

"Jadi, jawabannya adalah... " mereka semua tidak peduli dengan penjelasan panjang lebar mengenai kekayaan alam Vixen.

"I'm in. Proyek ini akan sangat menguntungkan."

"Sudah kuduga! Aku pun ingin ikut andil, namun Raja Kairos tidak mengundangku."

"Bagaimana dengan persentase keberhasilannya?"

"Kuperkirakan bisa menyentuh 89.999%. 10% sisanya tergantung dengan cepat lambatnya pembangunan tambang permata itu. Namun, kudengar Kairos berencana untuk mempekerjakan masyarakat asli di sana sebagai pekerja kasar. Jadi, kuharap proyek ini bisa selesai dengan cepat dan efisien.

"Tunggu, maksudmu mempekerjakan mereka dengan paksa?"

"Mereka tidak punya pilihan. Lebih baik bergabung dengan pihak Kairos dan menurut untuk menjadi pekerja dari pada memberontak dan berakhir dikubur hidup-hidup."

Tak jauh dari kelima laki-laki bangsawan dan saudagar kaya raya berdiskusi, berdiri Selena yang membelakangi mereka. Punggung perempuan itu terlihat tegap, namun tangannya mengepal kuat menahan amarah.

Selena mendengar semua pembicaraan mereka. Termasuk dengan rencana Kairos untuk mempekerjakan paksa penduduk Vixen di pembangunan tambang permata.

Kairos sialan! Tahan Selena... Tahan. Ini belum waktunya.

Rahang Selena mengeras menahan amarah.

Selena masih ingin mendengar lebih lanjut pembicaraan para bangsawan tinggi Kairos, namun satu persatu dari mereka mulai berpencar mencari lawan bicara lain. Perempuan berambut panjang itu menoleh, dan mendapati tempat yang semula ditempati orang-orang sekarakah itu telah tergantikan oleh dua pasang manusia lain.

"Selena."

Seseorang menepuk pundak kiri Selena. Ia menoleh dan mendapati Theodore mengulurkan segelas wine putih padanya. Selena melihat ke sekeliling.

"Ambillah." Theodore mengambil tangan Selena dan dengan paksa menaruh gelas yang dibawanya di genggaman perempuan itu.

"Apa yang kau lakukan?"

Making My Own Happy Ending✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora