Bab 17 : Chrysanthemum

6.4K 820 25
                                    

A/N : Selamat natal untuk readersku yang merayakan dan selamat liburan untuk kita semua. 

Vote and comment are highly appreciated.

Happy reading. ^^

***

"Serangan dari timur! Timur!" Pos jaga malam itu berubah mencekam. Lima unit angkatan darat musuh menyerang secara tiba-tiba. Winston, yang berada di dalam ruang rapat bersama tiga jendral, membahas mengenai strategi penyergapan esok hari, bereaksi cepat. Ia menyudahi rapat, mengambil senapan dan bergegas keluar ruangan. Hanya saja, sebelum benar-benar menapaki kaki di luar benteng, omongan Rosaline terngiang.

" ... kau akan mati tertembak panah beracun. Panah itu menghunus tepat di jantungmu. Kau harus berhati-hati."

Winston adalah seorang yang pemberani namun ceroboh. Sering kali ia meninggalkan baju pelindung saat sedang memimpin serangan. Omongan Rosaline barusan, seakan menjadi pengingat. Tanpa ragu, Winston berbalik arah menyambar pelindung dada yang terbuat dari logam. Ia mengenakannya dengan cepat dan mulai bergabung dengan pasukannya.

"KODE MERAH! LAKSANAKAN LAKSANAKAN KODE MERAH!" Teriak Winston.

"SIR YES SIR!"

Pasukan kerajaan Kairos yang berada di bawah arahan Winston langsung bergerak sesuai dengan tugas mereka.

Pertama kali mendengar cerita Rosaline mengenai kehidupan pertamanya, Winston tidak sepenuhnya percaya. Ada beberapa bagian yang membuatnya mengerutkan alis. Tetapi, karena hatinya yang lembut, Winston tidak sampai hati untuk berterus terang. Apalagi setelah melihat tatapan Rosaline yang putus asa..

Tidak jarang Winston merasa kasihan dengan perempuan kecil yang ditampung keluarganya itu. Ia sering melihatnya sendirian di taman dekat puri. Tubuh kurusnya membuat Rosaline terlihat semakin rapuh. Beruntung, adiknya yang berlidah tajam bisa dengan cepat berteman dengan Rosaline.

Hanya saja, dari sana satu masalah mulai tumbuh: Obsesi Rosaline pada Jeremiah.

Kedua orang tuanya mulai menyadari hal itu dua tahun setelah Rosaline tinggal bersama mereka. Madeline tidak banyak berkomentar, namun Julius terang-terangan mengungkapkan ketidaksukaannya. Tetapi, cinta Julius pada sang istri, membuatnya menutup mata dan menuruti permintaan Madeline untuk menikahkan Jeremiah dengan Rosaline.

Winston berpendapat pernikahan itu tidak akan bisa membawa kebaikan bagi Rosaline atau pun Jeremiah. Rosaline akan terus tersakiti karena Jeremiah tidak mampu membalas perasaannya dan Jeremiah tidak akan pernah bahagia hidup bersama wanita yang tidak dicintainya. Melihat bagaimana Rosaline akhirnya kabur dari kastil, sepertinya tebakan Winston jelas terbukti.

Mengenai cerita Rosaline mengenai kehidupan pertamanya, meski Winston di awal sempat merasa ragu. Namun, semakin lama ia merasa omongan Rosaline sedikit banyak ada benarnya. Tentang bagaimana dirinya akan kembali dikirim ke Vixen, dan kekacauan besar akan datang. Seperti saat ini.

Kalau benar apa kata Rosaline, bukankah hari ini adalah hari dimana panah beracun itu menusuk dadanya? Winston cukup khawatir. Ia bahkan sempat berharap Rosaline mengetahui taktik apa yang digunakan musuh dalam pertempuran ini, agar ia bisa menyiasatinya. Tapi itu hanyalah angan kosong yang dengan cepat Winston buang jauh-jauh.

"Sir, all clear." Ron, tangan kanan Winston memberi kabar terbaru.

Winston mengangguk. "Dalam komandoku."

""Yes, sir." Ron memberi hormat.

***

Suara tembakan peluru, pedang yang berada dan teriakan menandakan pecahnya pertikaian. Tidak hanya satu atau dua jam, perang itu terjadi dari bulan masih berada di langit hingga tergantikan matahari.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now