Bab 21 : Vianoz

5.4K 879 85
                                    

A/N : Chapter ini mengandung muatan dewasa.

You've been warned.

Vote dan komen

***

Keluarga Fletcher memiliki tradisi untuk memberikan kado apapun yang diminta keturunannya di ulang tahun yang ke-17. Saat itu, Winston memilih untuk berlibur di gunung Alpens selama satu bulan, sedangkan Jeremiah meminta dibuatkan rumah di tepi pantai Elanoi.

Pantai Elanoi adalah salah satu pantai paling terkenal di Kairos. Hal itu disebabkan oleh warna laut yang akan berubah menjadi ungu di setiap musim dingin. Rosaline telah lama mengetahui keindahkan pantai itu melalui buku-buku yang ia baca. Karena terlalu penasaran, ia sampai membujuk Madeline untuk membawa seluruh keluarga Fletcher berlibur selama musim dingin di sana. Sayang, karena ada suatu masalah, liburan itu pun gagal.

Sebagai gantinya, Madeline berniat untuk mengajak Rosaline ke Elanoi saat musim panas. Tapi, Elanoi tak ada bedanya dengan pantai-pantai lain di musim itu. Tentu saja Rosaline menolak ajakan Madeline, dan memilih untuk mengekori Jeremiah berburu di hutan selama liburan musim panas.

Tahun berganti, dan Rosaline mulai melupakan bayang-bayang keindahan pantai Elanoi. Hingga di ulang tahun Jeremiah yang ke-17, laki-laki itu meminta dibuatkan sebuah rumah di tepi pantai Elanoi kepada kedua orang tuanya. Saat Julius menerima permintaan Jeremiah, bukan hanya laki-laki itu yang bersuka cita, tapi juga Rosaline.

"Apa mereka benar-benar akan membangun rumah di pantai Elanoi?" Rosaline bertanya kepada Jeremiah dengan mata berbinar.

"Tentu saja. Mereka harus melakukannya karena itu keinginanku," jawab Jeremiah sambil melihat tumpukan kado yang ada di ruang tamu kastil timur. Tumpukan dengan kertas warna-warni itu hanya separuh dari jumlah sebenarnya. Flynn dan beberapa pelayan masih sibuk mondar-mandir untuk memindahkannya dari aula tempat perayaan ulang tahun Jeremiah, ke kastil timur.

"Kalau rumah itu sudah selesai dibangun, apa aku boleh mengunjunginya? Kau tahu, kan, aku ingin sekali melihat pantai Elanoi saat musim dingin. Tapi sampai sekarang aku belum pernah ke sana." Rosaline menggoyang lengan Jeremiah, namun laki-laki itu dengan cepat menepisnya. "Boleh, kan, Jeremiah. Kumohon."

"Kita lihat nanti."

Karena tidak merasa ditolak, harapan Rosaline mengenai pantai Elanoi dan rumah Jeremiah langsung membumbung tinggi.

Rumah yang diminta oleh Jeremiah pada akhirnya selesai dibangun di tahun berikutnya. Rosaline sangat gembira saat mendengar kabar itu dari Flynn. Impiannya untuk menghabiskan liburan musim dingin sambil menikmati pantai indah berwarna ungu semakin dekat di depan mata.

Maka dari itu, jauh sebelum musim dingin tiba, Rosaline mulai membujuk Jeremiah untuk membawanya ke sana.

"Apa aku boleh ke rumahmu di Elanoi? Aku ingin sekali melihat pantai ungu itu. Boleh, kan, Jeremiah. Sekali saja. Aku benar-benar ingin kesana. Aku membaca banyak buku yang menggambarkan keindahan pantai Elanoi, aku penasaran. Boleh, kan, Jeremiah. Boleh, kan."

"Kau berisik sekali." Jeremiah menepis tangan Rosaline yang mencengkramnya.

Rosaline tidak patah semangat. Ia menghadang Jeremah.

"Ayo kita ke rumahmu yang ada di sana. Ayo kita liburan bersama."

"Tidak." Jeremiah menggeleng dan melewati Rosaline begitu saja. Rosaline menyusul.

"Kenapa? Ayolah, pasti menyenangkan—"

"Aku bilang tidak, ya tidak! Apa kau tuli?" Suara Jeremiah meninggi.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now