Bab 49 : Madeline

5.3K 612 106
                                    

A/N : Gak mau banyak omong cuma mau banyak update. Eaaaa >//<

VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK YAAA!! Udah double up ni.

***

25 tahun yang lalu.

Tahun itu Madeline baru saja berulang tahun yang ke 18. Ia dan sahabatnya Barbara merayakannya dengan menggelar piknik di danau di samping rumah George Trelawney, kekasih Barbara. Awalnya mereka hanya berdua menikmati kue ulang tahun buatan bibi Lana sambil menikmati sinar matahari musim panas, saat tiba-tiba George menyusul.

"Bersenang-senang, ladies?"

"GEORGE!" Barbara berdiri dari duduknya lalu berlari menghampiri sang kekasih. Ia memeluk George erat sebelum berkata. "Kau bilang akan kembali ke Northden lusa. Kenapa sekarang sudah ada di sini?"

"Aku merindukan kekasihku."

"Ugh," Madeline memutar bola matanya saat George dan Barbara saling bertukar tatapan penuh kasih. "Jangan bermesraan di hari ulang tahunku," ucapnya.

"Ah, ya! George, hari ini Madeline berulang tahun." Barbara membawa George untuk ikut duduk di atas kain yang mereka gunakan sebagai alas.

"Benarkah? Well, selamat ulang tahun, Nona Madeline. Semoga segala harapanmu terkabul tahun ini."

"Terima kasih, George. Aku pun sangat berharap seperti itu."

"Memang kalau boleh tahu, apa harapanmu tahun ini, Maddie?" tanya Barbara ppenasaran.

"Aku ingin punya kekasih." Madeline menghembuskan napas. "Aku bosan hanya menjadi penonton kemesraan kalian. Aku juga ingin punya kekasih yang menyayangiku."

Barbara melirik George, dan George hanya mengangkat bahu.

"Tenang saja, Maddie. Aku yakin kau akan menemukan laki-laki impianmu dalam waktu dekat."

"Oh, bagaimana kalau kau ikut ke pesta dansa di istana malam nanti." George tiba-tiba mengusulkan. "Sejujurnya, aku kembali ke Northden karena keluarga ku diundang untuk menghadiri pesta dansa di istana. Siapa tahu, kau bertemu dengan laki-laki pujaan hatimu di sana."

George adalah anak dari bangsawan besar Trelawney. Laki-laki itu tampan, kaya, dan sangat menyayangi Barbara. Madeline terkadang iri dengan hubungan kedua manusia itu. Namun, Madeline sadar kalau Barbara adalah wanita baik-baik dan dia cocok bersanding dengan laki-laki yang tak kalah baik bernama George.

"Aku sangat berterima kasih dengan ajakanmu, George. Sesungguhnya aku pun sangat tertarik untuk menghadiri acara itu, tapi kau tahu sendiri. Aku bukan berasal dari keluarga bangsawan besar sepertimu. Ayahku hanya pendeta. Tidak mungkin aku diperbolehkan datang ke pesta itu."

"Tsk, tidak usah dipusingkan," George berucap santai. "Aku akan urus semua itu. Kau dan Barbara hanya perlu berdandan yang cantik dan menikmati pesta nanti malam."

"Aku?" Barbara menunjuk dirinya sendiri.

"Tentu saja kau juga datang, Sayang. Kau adalah pasanganku malam ini." George mencium pipi Barbara dan Madeline hanya bisa geleng-geleng kepala.

Dasar pasangan dimabuk cinta!

"Nah, karena pestanya akan berlangsung kurang dari lima jam lagi. Sebaiknya kalian segera pulang dan bersiap. Kita akan melanjutkan acara ulang tahun Madeline di pesta nanti. Sekaligus mencarikannya pasangan yang berkualitas," usul George yang langsung disetujui Barbara dan Madeline.

Kedua wanita muda itu bersiap semaksimal mungkin. Barbara meminjamkan pakaian pesta beserta perhiasan untuk Madeline kenakan malam ini. Barbara bertekad untuk membuat Madeline wanita yang paling cantik malam ini.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now