Bab 50 : The Game Has Started

4.4K 713 251
                                    

Repost : 29-Feb-2024

***

Rosaline yang telah mengetahui rahasia Selena bergegas menuju istana tempat tinggal Theodore. Para pelayan--yang telah diperintahkan untuk memperbolehkan Rosaline dan Jeremiah masuk ke istana kapanpun--menjalankan tugasnya dengan baik. Meski begitu, mereka tidak bisa menutupi rasa penasaran saat menyaksikan Rosaline berkunjung di malam hari seperti ini.

"Theo!" Rosaline masuk ke ruang rekreasi sambil berseru. Ia melihat Theodore berbaring di sofa dengan tangan yang terjuntai ke lantai. Ada banyak sekali botol-botol alkohol yang berserakan di meja di samping sofa.

Apa dia baik-baik saja? pikirnya.

"Theo, bangunlah." Rosaline menepuk-nepuk pipi Theodore agar tersadar. "Theo! Bangun! AKH!" Rosaline berteriak saat Theodore tiba-tiba menarik tangannya, sampai ia hampir terjungkal.

"Rosaline?" Theodore menyipitkan mata. Heran. "Ada apa? kenapa ada kau di sini?"

Theodore mengedarkan arah pandangan untuk memastikan kalau ia berada di istananya dan bukan di kamar Rosaline dan Jeremiah.

"Bangunlah, ada yang ingin kubicarakan."

Theodore menurut. Ia bangkit dan membenarkan posisinya menjadi duduk di sofa. Laki-laki berkulit tan itu memegangi kepalanya yang terasa berputar-putar.

"Kau baik-baik saja?" tanya Rosaline khawatir.

Seingatnya, Theodore jarang sekali mabuk. Pria itu memang gemar mengadakan pesta yang menyajikan banyak minuman alkohol langka dari berbagai penjuru negeri. Namun, ia tidak pernah meminumnya hingga mabuk. Ia lebih suka bercengkrama dengan wanita-wanita cantik dan membuat mereka tertawa dengan candaannya yang tidak lucu.

"Ada apa?" tanya sang pangeran sambil mengulurkan tangan untuk menuang alkohol namun ditahan oleh Rosaline. "Kenapa? Kau mau juga?" tanyanya.

"Kau tidak terlihat sedang baik-baik saja. Apa aku harus memanggil dokter?"

Theodore adalah laki-laki berjiwa bebas. Ia tidak pernah mau memikirkan hal-hal rumit. Motto hidupnya adalah bersenang-senang sampai mati. Dan sekarang untuk pertama kalinya Rosaline melihat dia sekacau ini. Bagaimana Rosaline tidak khawatir?

"Aku sehat, Rosaline. Tenanglah." Kali ini Theodore melepaskan cengkraman tangan Rosaline dan menuangkan minuman ke gelas miliknya sendiri. Setelah meminum isi gelas sampai tandas, Theodore kembali berucap, "Soal Jeremiah?" tanyanya.

Rosaline menggeleng. "Lebih tepatnya soal Selena," Satu alis mata Theodore terangkat naik. "Theo, apa Selena pernah bercerita tentang masa lalunya padamu?"

"Tentu saja."

"Apa yang dia ceritakan?"

Theodore berpikir sejenak. "Keluarganya, masa kecilnya, orang-orang di desa, dan bagaimana awal mula ia berada di benteng Doristus."

"Lalu, apa dia pernah bercerita tentang Kairos Privillion?"

"Untuk apa dia bercerita tentang itu?"

"Jadi dia tidak pernah bercerita sampai ke sana, ya."

"Rosaline, sebenarnya ada apa? Kau datang ke sini hanya untuk menanyakan hal itu?"

"Tidak, Theo. Ada hal penting yang harus aku beritahukan padamu."

Rosaline pun bercerita tentang pertemuannya dengan Fiona, profesor di Kairos Privillion yang pernah menjadi pembimbing Selena dalam penelitiannya di akademi. Ia juga menceritakan tentang kasus seorang siswi yang dikeluarkan dari akademi karena melakukan penelitian ilegal di laboratorium dan mengungkap kalau siswi itu adalah Selena.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now