Bab 9 : Di bawah langit

8.9K 1K 64
                                    

A/N : Holaaa~ Updatean ini cukup panjang. 10 halaman Ms. Word, jadi bacanya pelan-pelan aja ya friends. 

Jangan lupa voment juga, biar aku tahu kalau work ini ada yang baca. 

Happy reading. 

***

Suara teriakan Rosaline dan Lia sangat nyaring, sampai-sampai penghuni gedung di dekat sana membuka jendela dengan kasar.

"HEI KALIAN! INI BUKAN HUTAN!" Teriak wanita tua dengan roll rambut yang ada di kepala. Seekor kucing hitam pun ikut melongokkan kepala keluar dan mengeong ke arah tiga orang yang berdiri di dekat rumah mereka. Seakan-akan ikut merasa terganggu dengan keributan yang disebabkan Rosaline dan Lia.

"Kau!" Wanita tua itu menodongkan pisau yang entah sejak kapan dibawanya . "Bukankah tugas seorang ksatria adalah melindungi warganya? Kenapa malah membuat kegaduhan seperti ini?"

"Maafkan kami Madame, sepertinya ada kesalahpahaman di sini."

"Pergi! Pergi dari depan rumahku, sebelum aku menyirami kalian dengan sup panas yang baru aku masak." Wanita itu semakin naik pitam dan tak terkecuali kucing hitamnya.

"Baiklah, kami akan per--"

"Lari, Lia, Lari!" Rosaline menarik Lia dan kabur.

"Rosaline!" Suara langkah kaki besar terdengar mengikuti Rosaline dan Lia.

"Rosaline, tunggu!"

"Pergi! Jangan mengejarku, Wiston!" Rosaline berlari dan berteriak di waktu yang bersamaan. Wanita itu tidak peduli ke arah mana kakinya melangkah. Yang ada di benaknya saat ini adalah menghilang dari jangkauan Winston.

"Kanan, Nona. Kanan!" Lia memberi instruksi saat melihat pertigaan jalan kecil di depan mereka.

Rosaline menurut, dan jalan itu ternyata membawa mereka ke sebuah jembatan batu yang menyebrangi sungai kecil.Jembatan itu tidak memiliki pembatas, dan batu yang mereka tapaki cukup licin.

Saat melintas, Rosaline hampir tergelincir. Beruntung, ia dapat mengontrol keseimbangannya dan terus berlari hingga sampai ke seberang.

BRUKKKK

Suara benturan keras membuat Rosaline menoleh ke belakang. "Lia?" Mata Rosaline membesar saat melihat Lia terjerembab dan saat gadis berambut sebahu itu hendak berdiri ...

"LIA!" Rosaline berteriak histeris saat tubuh Lia terhuyung ke belakang dan akan jatuh ke dalam sungai.

Winston yang berhasil menyusul bergerak cepat dengan menarik tangan Lia hingga membuat tubuh pelayan muda itu bertabrakan dengan tubuhnya. Tangan Lia pun secara otomatis melingkar di pinggang Winston agar tidak kembali tergelincir.

"Lia ... " Rosaline menghampiri Winston dan Lia.

"Tu-tuan ... " Lia menengadah dan menyadari apa yang baru saja terjadi. "Maafkan saya Tuan!" dengan cepat Lia melepas pelukannya dan langsung bersimpuh di depan Winston. "Saya telah berbuat dosa."

"Lia, apa kau tidak apa-apa?" Rosaline yang sudah berada di samping Lia berjongkok untuk melihat keadaan pelayannya yang sempat terjatuh cukup keras tadi.

"Tuan, maafkan saya." Lia tidak menjawab pertanyaan Rosaline dan malah tetap bersimpuh. "Saya tidak bermaksud untuk menyentuh anda."

"Lia, itu bukan masalah besar."

"Tidak, Nona. Saya sudah membuat kesalahan fatal. Saya berhak dihukum."

Rosaline berdecak kesal, lalu menengadah ke arah Winston yang berdiri menjulang di hadapan mereka.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now