Bab 24 : Number One

5.2K 839 136
                                    

A/N : Long time no see~

Semoga updatean ini bisa menemani hari Minggu kalian yang ceria ^^. 

Jangan lupa vote, komen yang banyak, dan masukin ke reading list kalau kalian suka cerita ini. 

Happy reading.

***

Di kehidupan pertama, Jeremiah menghabiskan waktu selama satu tahun di Vixen, tanpa pernah kembali ke ibu kota Kairos sekali pun. Laki-laki itu membuktikan ucapannya untuk membawa kemenangan bagi kekaisaran.

Mendengar kabar kemenangan itu, Rosaline turut bahagia. Apalagi saat ia mendapatkan surat yang berisikan kabar tentang Jeremiah dan rombongan yang akan kembali. Sebagai seorang istri, ia langsung menyiapkan berbagai hal untuk menyambut kedatangan Jeremiah dan juga para ksatria Fletcher. Ia menghias kastil, memasak makanan lezat, mengundang pemain opera, pemain biola, dan penari sebagai penghibur, hingga menyiapkan diri kalau pada akhirnya mereka akan melanjutkan malam pertama yang sempat tertunda.

Namun, rencana matang itu hancur saat Rosaline melihat seorang wanita yang ikut dalam rombongan kembali ke kastil Fletcher. Perempuan itu kemudian Rosaline ketahui bernama Selena.

Rosaline langsung menaruh curiga pada Selena. Terlebih, saat ia merasakan sesuatu yang mengganjal setiap kali melihat Jeremiah dan Selena berinteraksi. Tatapan matanya, tutur katanya, hingga perlakuan Jeremiah pada Selena sangat berbeda dari yang biasa laki-laki itu lakukan pada Rosaline. Bahkan, senyum Jeremiah yang sangat jarang Rosaline saksikan, ia umbar begitu saja di depan Selena.

Rosaline mencari tahu latar belakang Selena. Hingga akhirnya ia mengetahui kalau Selena adalah warga Vixen yang wilayah tempat tinggalnya sempat menjadi medan pertempuran. Rumah masyarakat di wilayah itu hancur hingga banyak memakan korban jiwa. Sebagai pemenang dari pertempuran itu, kerajaan Kairos bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan para korban. Selena adalah salah satu dari sekian banyak korban yang ditampung kerajaan Kairos di kastil Doristus. Hingga pertikaian selesai dan ia kemudian dibawa untuk tinggal di kastil Fletcher.

***

"Apa yang membawamu ke sini, Selena?" Jeremiah bertanya.

Selena berdiri di ambang pintu, mengeakan pakaian berwarna abu-abu dengan rambut yang dikuncir kuda. Di tangannya terdapat nampan kecil tempat botol-botol obat yang sekarang sudah hancur terpecah belah di lantai.

"Ada hal yang harus kita bicarakan," jawab Selana. "Tapi, sepertinya kau sedang sibuk." Matanya bergulir ke belakang punggung Jeremiah. Menatap perempuan berambut emas yang baru pertama kali ditemuinya.

"Tentang apa?" tanya Jeremiah lagi.

"Tobias."

Ada jeda yang tercipta, sebelum Jeremiah berbalik untuk menghampiri Rosaline. "Kita bicara lagi saat aku kembali," ucapnya. Selanjut Jeremiah berjalan ke keluar ruangan, diekori oleh Selena yang menyempatkan diri untuk melirik sang tamu tak diundang sekali lagi.

"Siapa perempuan itu?" tanya Selena sambil menyamai langkahnya dengan langkah lebar Jeremiah.

"Istriku."

"Istri?" Selena terkejut. "Aku tidak tahu kau sudah menikah."

"Sekarang kau tahu," jawab Jeremiah singkat.

Setelah beberapa saat, langkah mereka terhenti di depan sebuah pintu kayu. Jeremiah dengan cepat membuka pintu itu dan menyuruh Selena untuk masuk ke dalamnya. Jeremiah hendak menyusul, namun sudut matanya melihat sesuatu hingga mengurungkan niatnya.

"Tunggu sebentar," ucap laki-laki itu dan tanpa menunggu jawaban dari Selena, Jeremiah melangkah pergi."Hei, Max! Max! Cepat panggil pelayan untuk membereskan pecahan kaca di depan pintu ruang rapat. Dan ajak Rosaline ke ruang makan, segera."

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now