Bab 18 : A promise

6.3K 847 42
                                    

A/N : Sogokan buat readers karena aku belakangan jarang updates. 

Voment yesss~

Happy reading.

***

Apa yang sebenarnya terjadi di kamar rawat Winston malam itu?

Pertanyaan itu masih belum sepenuhnya menemukan jawaban. Terlebih, sampai saat ini Rosaline masih tidak mau mengucapkan sepatah kata pun mengenai kejadian malam itu. Jeremiah sempat satu kali bertanya, saat menjenguk. Namun ia tidak mendapatkan jawaban apapun. Perempuan berambut emas itu hanya diam hingga tiba-tiba air matanya menetes. Setelahnya Jeremiah tidak pernah lagi mencoba. Jangankan mencoba menjenguk lagi pun tidak.

Satu-satunya sumber kesaksian yang didapat oleh Jeremiah adalah dua orang penjaga kamar Winston malam itu: Eden dan Jack.

Mereka bersaksi, di malam kejadian Rosaline datang dan memaksa untuk bertemu dengan Winston. Dia terus berteriak dan beberapa kali menggedor pintu kamar. Sepengetahuan mereka berdua, Winston berada dalam posisi tidur karena sekitar dua puluh menit yang lalu dokter jaga mengecek keadaannya dan memberikan obat untuk meredakan rasa sakit di kakinya.

Karena merasa keberadaan Rosaline akan mengganggu waktu istirahat Winston, Eden memutuskan untuk menarik paksa Rosaline hingga menjauh dan perempuan pun pergi. Tapi tak lama kemudian, Eden dan Jack mendengar perintah dari Winston untuk membiarkan Rosaline masuk.

Eden dan Jack merasa bingung karena saat itu Rosaline sudah tidak ada di pintu depan. Namun, Winston kembali memberitahu bahwa Rosaline ada di sisi luar kamarnya. Tepatnya di dekat jendela yang menghadap ke kastil utama.

Eden adalah orang yang menjemput Rosaline dan membawanya masuk ke kamar. Setelah itu, mereka berdua mendengar Rosaline dan Winston berbicara atau mungkin berkelahi? Entahlah mereka mengaku tidak begitu paham. Hanya saja mereka yakin sempat mendengar nada suara Winston yang beberapa kali meninggi. Hingga beberapa saat kemudian, suara tembakan yang pertama terdengar.

Eden dan Jack yang kaget sempat mencoba untuk membuka pintu, namun ternyata pintu itu dikunci dari lama. Terdengar suara teriakan, setelah itu tembakan yang kedua, ketiga, dan terakhir yang keempat.

Jack dan Eden mendobrak pintu, lalu menemukan Rosaline yang berdiri di samping tubuh Winston yang sudah berlumuran darah. Sebuah pistol teronggok tak jauh dari keduanya.

Saat itu, fokus Eden dan Jack adalah keadaan Winston. Mereka bergegas untuk memanggil dokter. Dan saat mereka sadar, Rosaline sudah menghilang. Eden dan Jack kemudian tahu, kalau Rosaline menghilang karena ia berlari untuk menemui Jeremiah.

" ... Hukuman itu harus segera diberikan, Tuan."

"Hukuman apa?" sergah Jeremiah cepat. Ia melihat Federick yang duduk di seberangnya dengan tajam.

Federick adalah penasihat keluarga Fletcher. Dia memiliki perawakan kurus, dengan kacamata bulat berantai yang menjadi ciri khasnya. Federick adalah orang kepercayaan sekaligus berjasa bagi keluarga Fletcher. Dalam 25 tahun karirnya sebagai penasihat keluarga, sudah banyak masukan dan opini Federick yang membawa citra dan kemakmuran keluarga Fletcher menjadi semakin baik. Meski demikian, pemikiran Federick cukup radikal. Ia tidak segan-segan menyingkirkan apapun yang ia rasa menghalangi jalan keluarga Fletcher menuju tujuannya.

"Nona muda Rosaline telah menghalangi keluarga Fletcher untuk menemukan kebenaran," ucap Federick sambil membenarkan letak kacamata.

"Kebenaran apa lagi yang Anda maksud?"

"Kebenaran atas siapa yang menembak mendiang tuan muda Winston."

"Bukankah kita sudah membahas ini sebelumnya? Winston melakukannya sendiri. Kita semua sudah melihat coretan-coretan yang dituliskannya di buku-buku yang ia baca."

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now