Bab 47 : The Liar

4.1K 592 80
                                    

A/N : Kalau kalian suka cerita ini, klik vote, komen yang banyak, dan follow akun wattpad roseannejung

Happy reading~

***

"Saya, Jeremiah Fletcher memberikan sumpah setia saya kepada keluarga Fletcher yang agung. Saya bersedia mempertaruhkan apapun yang saya miliki demi kebaikan, kemakmuran, dan keharuman nama keluarga Fletcher. Saya berjanji akan menjaga nilai-nilai tradisi keluarga dan melaksanakan kewajiban saya sebagai calon penerus tahta keluarga Fletcher dengan baik dan penuh tanggung jawab. Saya bersungguh-sungguh memberikan sumpah ini, dan bersedia mendapatkan hukuman seberat-berat jika terbukti gagal dalam melaksanakan sumpah." Selesai mengucapkan sumpah itu, dua orang tetua keluarga Fletcher yang diutus untuk memdampingi Jeremiah selama upacara, membantunya membuka jubah yang ia kenakan. Lalu, mereka menuntun Jeremiah untuk berlutut di hadapan Julius Fletcher.

Julius mengeluarkan pedang perak dan memegangnya tegak lurus menghunus ke langit-langit.

"Anakku, Jeremiah Fletcher. Kau telah bersumpah bukan hanya di hadapanku, tapi juga di hadapa anggota keluarga besar Fletcher yang hadir pagi ini." Julius berucap dengan suara tuanya yang serak. Lalu, dengan perlahan ia menurunkan pedang itu dan menjatuhkannya di atas bahu kiri Jeremiah.

"Aku terima sumpah setiamu, wahai Jeremiah Fletcher. Dengan ini aku nyatakan engkau sebagai penerus tahta kepala keluarga Fletcher yang agung. Segala tanggung jawab sebagai kepala keluarga Fletcher akan aku turunkan satu demi satu kepadamu. Dimulai dari detik ini." Julius mengangkat pedang dari bahu kiri dan menjatuhkannya di bahu kanan Jeremiah. Ia mengucapkan sebuah kalimat tanpa bersuara sambil memejamkan mata. Selesai itu ia mengangkat pedang itu kembali menghadap langit-langit sebelum akhirnya tetua keluarga Fletcher yang ada di sampingnya mengambil alih benda itu.

Dua orang tetua yang berada di samping kanan dan kiri Jeremiah, membantunya berdiri dari posisinya berlutut. Ia berbalik menghadap kerumumanan tamu yang acara bersejarah ini. Namun yang menjadi perhatian utamanya tentu saja Rosaline. Perempuan itu sekarang berdiri di hadapannya, sedang berusaha melakukan tugasnya dengan baik.

Tetua perempuan di sebelah Rosaline mendekatkan nampan berisi jubah tebal berwarna biru laut, ;ambang warna kehormatan keluarga Fletcher. Rosaline mengambil jubah itu dan berjalan mendekati Jeremiah. Jeremiah sedikit menunduk agar memudahkan Rosaline membakaikan jubah itu di bahunya. Saat Rosaline berusaha mengaitkan leher jubah itu, matanya dan mata Jeremiah tidak sengaja bertemu.

Laki-laki itu tersenyum kecil. Dari sorot matanya, Rosaline seakan-akan bisa mendengar dia berkata,

Lihatlah, Aku berhasil.

Semua yang aku inginkan, pasti akan aku dapatkan.

Rosaline membalas senyum kecil itu. Sejujurnya ia ingin sekali mencium Jeremiah saat itu juga. Namun Rosaline sadar, banyak mata yang mengawasi dan saat ini mereka berada di tengah-tengah upacara yang sakral.

Selesai dengan jubah, Rosaline mengalungkan kalung dengan emblem simbol keluarga Fletcher di leher Jeremiah.

Tugas Rosaline memberikan jubah dan kalung kepada Jeremiah adalah sebagai simbol seorang istri yang akan selalu mendukung dan membantu sang suami dalam menjalankan tugasnya sebagai penerus tahta kepala keluarga Fletcher.

Rosaline berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan tanpa halangan. Ia kemudian berdiri di posisinya, menghadap para tamu yang hadir.

"Hadirin sekalian! Inilah penerus resmi tahta kepala keluarga Fletcher, Jeremiah Fletcher!"

Suara riuh seketika menggema. Para tamu undangan bersorak sambil bertepuk tangan dengan sangat meriah. Mereka menyorakkan nama Jeremiah berkali-kali.

Di sudut ruangan, Madeline Fletcher terlihat sedang menyeka air mata haru. Selena yang sejak tadi menemaninya, mengulurkan sapu tangan berwarna biru. Madeline menerima benda itu dengan penuh rasa terima kasih. Selena mengucapkan kata-kata manis tentang Jeremiah pada Madeline. Tentang bagaimana ia telah menyaksikan kemampuan Jeremiah selama di Vixen dan ia yakin Jeremiah pasti dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Juga tentang acara hari ini yang berlangsung lancar tanpa ada sedikit pun masalah yang berarti. Hati Madeline semakin bahagia mendengar kata-kata itu.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now