Bab 5 : Malam Pertama

10.4K 1.1K 46
                                    

A/N : Vote dan Komen yaaaa.

***

Pesta pernikahan berlangsung meriah. Tidak terhitung berapa tamu yang datang untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Rosaline dan Jeremiah. Kado-kado yang dibawa untuk mereka pun menumpuk bagai gunung yang menjulang tinggi.

Rosaline mengira-ngira, apakah isi dari kado-kado itu sama dengan yang ia terima di kehidupan sebelumnya. Ia ingat pernah mendapatkan sebuah ruby zamrud indah yang tak terhitung harganya. Tidak banyak informasi yang Rosaline dapat tentang pengirim ruby itu, namun yang dapat dipastikan dia adalah seorang bangsawan dari negeri yang sangat jauh.

"Nyona," Rosaline terlonjak ketika seorang pelayan berbisik di telinganya. Dia adalah Megan, pelayan senior yang diutus oleh keluarga Fletcher untuk menggantikan Lia sebagai pelayan pribadinya.

"Kita harus segera bersiap." Kening Rosaline berkerut sesaat, sebelum ia mengingat apa yang terjadi setelah acara pernikahan.

Pesta pernikahan di Kairos, tidak dibuat untuk pasangan suami istri yang baru menikah, melainkan untuk para tamu. Jadi, pasangan itu tidak diharuskan ada di pesta hingga akhir.

"Sekarang?" tanya Rosaline sambil melihat ke arah para tamu undangan yang sedang ramai menikmati penampilan penari terkenal yang didatangkan khusus dari Adlen.

Penari tersebut memiliki wajah yang cantik dan suara yang merdu. Tidak heran, kalau penampilannya berhasil menyihir banyak tamu khususnya para laki-laki.

Rosaline ingat, tak lama setelah acara pernikahannya dengan Jeremiah ada kabar yang menyebutkan penari itu menjadi wanita simpanan seorang Marquess, hingga memiliki anak. Istri sang Marquess mengetahui perselingkuhan itu dan menjebloskan sang penari ke penjara.

Sang Marquess yang sangat bergantung pada kekuasaan keluarga sang istri tidak bisa berbuat apapun. Ia membiarkan sang penari membusuk di penjara dengan anak yang dikandungnya.

"Ya, Nyonya, sekarang." jawab Megan.

Rosaline mengerucutkan bibir. Bukan karena ia kecewa harus meninggalkan pesta yang membosankan ini. Hanya saja, ia tahu persis apa yang akan terjadi.

"Bisakah aku di sini lebih lama? Aku masih ingin melihat penampilan penari itu."

"Maafkan saya, Nyonya. Tapi jawabannya tidak bisa. Kami harus mempersiapkan anda sebaik mungkin. Dan hal itu membutuhkan waktu."

Rosaline yang tahu alasan apapun tidak akan mempan menembus hati sang pelayan, memutuskan untuk mengalah. Ia bangkit dari kursi dan mulai melangkah mengikuti sang pelayan.

***

"Anda terlihat sangat cantik, Nona. Eh! Maaf, anda sudah bukan Nona lagi sekarang, tapi seorang Nyonya." Lia bersemu merah sambil menyisir rambut berwarna emas panjang dan sehalus sutra milik Rosaline. "Tuan Jeremiah pasti akan terpesona dengan kecantikan anda."

"Benarkah?" Tanya Rosaline malu-malu. Sejak tadi, ia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, sampai-sampai seluruh tubuhnya bergetar.

"Tentu saja." Lia mengangguk semangat. "Sekarang tinggal sentuhan terakhir." Lia menaruh sisir perak yang tadi digunakannya dan menyematkan sebuah tiara bertabur berlian di atas kepala Rosaline.

Tiara itu adalah tiara yang turun temurun diberikan kepada pengantin wanita keluarga Fletcher. Tiara itu juga menjadi lambang kesucian. Saat tiara itu diambil dari kepala pengantin wanita oleh pengantin pria di malam pertama pernikahan mereka, maka itu artinya mereka sudah menyatu seutuhnya.

"Anda sangat cantik, Nyonya." Kali ini, Lia mengucapkannya dengan sepenuh hati. Matanya tidak bisa lepas dari pantulan sosok perempuan yang telah menjadi Tuannya saat mereka sama-sama masih kecil dan belum bisa bicara. "Tuan dan Nyonya Trelawney pasti akan sangat bahagia melihat putri mereka tumbuh besar secantik ini."

Making My Own Happy Ending✔️On viuen les histories. Descobreix ara