Bab 27 : Selena II

6K 948 357
                                    

A/N : Seperti biasa aja gengsss.

Happy reading~

***

"MINUM! MINUM! MINUM! MINUM!"

"YEAAAAHHHHHH!!"

Ruang makan malam itu sangat ricuh. Para ksatria yang dibebas tugaskan karena badai yang tak kunjung berhenti merasa bosan. Mereka mencari kesenangan dengan bertaruh dan berlomba siapa yang bisa menghabiskan satu gentong besar bir.

"Kalian tahu bukan, kalau aku tidak akan turun tangan jika sesuatu terjadi pada kalian besok pagi." Selena, satu-satunya perempuan yang berada di ruang makan melipat tangan.

"Ayolah, Selena. Jangan terlalu kaku."

"Tubuh kalian tidak akan sanggup menahan semua alkohol itu."

"Tenang saja, kemungkinan terburuk adalah muntah-muntah sampai lemas. Kami tidak akan mati"

"HAHAHAHA." Mereka semua tertawa dengan sangat keras.

"Apa Jeremiah tahu tentang ini?" tanya Selena.

"Kapten?" Seorang ksatria berambut panjang sebahu menatap kawanannya. "Dia terlalu sibuk dengan istrinya. Urusan remeh seperti ini tidak akan menarik perhatiannya."

"Aku dengar dia sakit."

"Siapa? Jeremiah?" Selena menoleh ke arah Jake, ksatria paling muda yang ada di benteng.

"Bukan, tapi Rosaline."

"Nyonya Rosaline." Vante yang duduk di sebelah Selena mengoreksi. "Kalau salah satu dari anak-anak didik Fletcher mendengarmu, kau bisa terkena masalah."

"Terlebih oleh bocah tengik bernama Nathaniel," tambah yang lainnya.

"Kau tidak tahu?" Vante bertanya pada Selena, dan perempuan itu menggeleng pelan.

"Sudah beberapa hari ini aku tidak bertemu dengannya."

Vante memasang wajah geram. "Sejak awal aku tidak menyukai keberadaan perempuan itu di sini. Dan kalau bukan kau yang memintaku untuk meminta maaf saat itu, Selena, aku tidak akan sudi melakukannya."

"Hei, tapi kalau boleh jujur, aku tidak keberatan kalau terus ditempeli wanita gila secantik Rosaline."

"Waaahhhhhh~"Ruang makan semakin ramai.

"Buka mata kalian lebar-lebar. Dia sangat cantik. Rambut emasnya yang panjang, mata hazel, dan tubuh indahnya yang tidak bisa disembunyikan meski memakai pakaian lusuh Selena."

"Sialan kau, Rob!" Selena melayangkan tatapan tajam sedangkan yang lainnya malah tertawa.

"Kira-kira, apa yang kapten lakukan dengan istrinya setiap malam.?"

"HAHAHAHA."

"Tentu saja! Tentu saja!"

"Apa lagi?"

"Tapi kapten tidak mencintai istrinya."

"Dasar bodoh!" Vante merangkul Jake di leher dan menariknya mendekat. Jake meronta, namun rangkulan itu malah semakin kuat. "Laki-laki tidak butuh cinta untuk melakukan hal itu."

Jake hampir muntah saat mencium bau alkohol yang begitu menyengat menguar dari dalam mulut Vante selama ia berbicara.

"Kalian menjijikkan." Selena menggelengkan kepala, lalu bangkit.

"Mau kemana kau, Selena?" seru Vante. "Jangan berpura-pura suci. Aku tahu selama ini kau mencoba untuk mencari perhatian Jeremiah. Kau pasti juga membenci keberadaan wanita itu di sini, kan."

Making My Own Happy Ending✔️Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora