Bab 4 : Pernikahan

9.9K 1.1K 31
                                    

A/N : Voment yaaaa~

***

Pagi itu, Gereja Agung Kekaisaran Kairos terlihat lebih ramai dari biasanya. Karpet merah terbentang dari teras hingga ke depan mimbar, bunga-bunga langka yang indah menghiasi setiap sudut aula gereja dan lampu kristal yang menggantung membuat suasana terlihat begitu mempesona.

Semua persiapan itu, dilakukan semata-mata untuk pernikahan anak kedua dari Duke Fletcher yang terkenal.

Melihat Raja Robert Jenkins, Ratu Elizabeth Jenkins, dan Putra Mahkota Theodore Carlsen Jenkins yang juga ikut hadir di acara pernikahan ini, membuat semua orang tahu kalau kedudukan keluarga Fletcher di kekaisaran Kairos tidak bisa diragukan lagi.

Semuanya terlihat sempurna dan berjalan sesuai rencana. Hanya saja, ada satu hal krusial yang kurang.

"Kenapa lama sekali?" Tamu undangan yang dipenuhi oleh bangsawan kelas atas berbisik-bisik. Sudah hampir satu jam mereka menunggu dari waktu yang ditetapkan, namun acara pernikahan tidak juga dimulai.

"Apa terjadi sesuatu dengan pengantin wanitanya?"

" ... "

"Oh my goodness, jangan-jangan ... "

"Jangan-jangan apa?" ketiga wanita bangsawan dengan gaun berwarna cerah terlihat semakin penasaran.

"Jangan-jangan pengantin wanita kabur dengan kekasih gelapnya nya."

GASP!

Suara terkesiap, nyaring terdengar.

"Beraninya dia."

"Cih, apa baiknya Rosaline itu? Kenapa keluarga Fletcher malah memilih dia daripada wanita bangsawan lain? Wajah dan tubuhnya biasa saja, apalagi aku sering mendengar kalau sifat perempuan itu sangat buruk. Dia sering mengganggu Jeremiah yang sedang bertugas. Aku tahu informasi ini karena sepupuku sempat di satu tim yang sama dengan Jeremiah. Memalukan."

"Ya, kalau bukan karena dia keturunan Alastair, aku yakin keluarga Fletcher tidak akan memilih Rosaline."

"Kalau tahu akan seperti ini, bukankah sebaiknya aku saja yang menggantikan posisi pengantin wanitanya?"

"Itu, sih, mau mu."

Tiga wanita bangsawan itu kemudian terkikik geli. Dari balik kipas bulu mereka gunakan untuk menutupi sebagian wajahnya, mereka melirik ke arah pengantin pria yang sejak tadi menunggu.

Di depan mimbar, Jeremiah berdiri. Tubuh sempurnanya dibalut jas berwarna putih dengan sedikit sentuhan silver dan celana berwarna senada. Lencana-lencana ksatria yang menghias setelannya, membuat pemuda 20 tahun itu terlihat sangat mempesona. Tidak heran, kalau banyak wanita bangsawan yang menaruh perhatian pada Jeremiah.

Namun sayang, semua perempuan itu hanya bisa mengagumi Jeremiah dari jauh karena dua alasan. Alasan pertama karena Jeremiah adalah tipe laki-laki dingin yang sulit untuk didekati, dan kedua karena Rosaline tidak akan membuat wanita yang mencoba untuk mendekati Jeremiah hidup dengan tenang.

Jeremiah mengais jam saku dari kantong celana.

"Sudah satu jam," ucapnya pada Flyn yang setia berdiri di sampingnya. "Kita tidak bisa mengulur waktu lebih lama lagi."

"Kami sedang berusaha, Tuan Muda."

Jeremiah menghembuskan napas. Ia memutar pandangannya dan tak sengaja bertatapan dengan Theodore, sahabatnya. Dengan sorot mata, Theodore mengejek Jeremiah dan hal itu membuat suasana hati Jeremiah semakin buruk.

"Sebenarnya apa lagi yang dia lakukan?"

Flynn tidak langsung menjawab.

"Katakan yang sejujurnya."

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now