A/N : Semoga masih ada yang nunggu kelanjutan cerita ini setelah aku ghosting hampir 3 minggu.
Enjoy reading all. Voment jangan lupa biar nambah semangat nulis.
***
Di hari saat kabar mengenai Winston diterima keluarga Fletcher, malam itu juga Jeremiah bergegas ke Vixen. Rosaline sempat meminta ikut, namun tidak diijinkan. Dari sorot matanya, Rosaline tahu kalau keputusan itu tidak bisa diganggu gugat. Ia pun mengalah dan memutuskan menunggu di kastil.
Awalnya Rosaline berpikir, Jeremiah dan rombongan akan kembali keesokan harinya. Namun, tiga hari berlalu, dan mereka tidak juga kembali. Ditambah dengan keadaan kastil yang tiba-tiba sibuk, membuat Rosaline semakin gelisah.
Di hari keempat, saat Rosaline sedang memberi makan ikan-ikan koi di kolam, kabar kembalinya rombongan Jeremiah ke kastil terdengar. Segera saja ia tinggalkan segala urusannya dan berlari menuju kastil utama.
Di pintu masuk kastil, Rosaline melihat banyak ksatria Fletcher yang terluka turun dari kereta kuda. Kira-kira jumlahnya sekiar tiga puluh orang. Ada terluka di kepala, tangan, dan kaki. Rosaline membantu sebisa mungkin untuk membawa mereka ke bangsal perawatan. Setelah semuanya terkendali, Rosaline menyadari kalau Winston tidak menjadi bagian dari rombongan itu.
"Permisi." Rosaline menghampiri salah seorang pekerja yang sejak tadi bersamanya mengurus kedatangan rombongan. "Dimana Winston? Aku tidak melihatnya dari tadi."
"Beliau ditempatkan di ruang khusus yang ada di kastil utama, Nyonya."
"Benarkah?"
Pekerja itu mengangguk. Rosaline mengucapkan terima kasih, kemudian bergegas ke tempat yang dimaksud. Setelah sempat bertanya kepada beberapa penjaga, Rosaline akhirnya sampai di depan sebuah pintu besar yang dijaga oleh dua orang penjaga berbadan besar.
"Apa Winston ada di dalam?" tanya Rosaline.
"Ya, Nyonya."
"Kalau begitu buka pintunya. Aku ingin menjenguk."
Dua penjaga itu saling tatap. "Maafkan kami, Nyonya. Tapi kami diberi pesan untuk tidak membolehkan siapapun masuk, kecuali dokter dan orang tertentu."
"Tapi aku keluarganya. Aku ingin melihat keadaannya."
Kedua penjaga itu bersikukuh.
"Hanya sebentar saja. Aku tidak akan menganggunya. Aku hanya ingin melihat keadaannya."
"Maafkan kami." Meski meminta maaf, kedua penjaga itu sama sekali tidak menampakkan raut bersalah. Mereka terlihat teguh dengan tugas mereka menghalau orang-orang yang ingin menemui Winston.
Rosaline pikir, ia tidak akan bisa berhasil membujuk kedua penjaga itu. Mau tidak mau, ia mengalah lagi. Tetapi, bukannya kembali ke kastil timur, ia menunggu di lorong yang tidak jauh dari kamar dimana Winston berada.
Kira-kira dua puluh menit kemudian-setelah kaki Rosaline mulai kram karena terlalu lama berdiri-Jeremiah keluar. Di susul oleh seorang dokter dan dua perawat. Mereka berbincang dengan sangat serius di muka pintu, sebelum akhirnya berpisah. Sang dokter dan perawat berjalan ke arah kanan, sedangkan Jeremiah ke kiri.
Melihat kesempatan itu, Rosaline tergesa-gesa menghampiri Jeremiah.
"Bagaimana?" Todongnya begitu berada persis di hadapan laki-laki itu.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Jeremiah berkerut alis, namun tidak sekalipun menghentikan langkahnya.
"Bagaimana dengan Winston? Apa dia baik-baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Making My Own Happy Ending✔️
Historical Fiction[SELESAI] Rosaline adalah putri bangsawan yang tergila-gila pada Jeremiah. Cinta butanya pada sang penerus tahta adipati, mebuatnya mehalalkan segala cara untuk mendapatkan cinta Jeremiah. Termasuk membunuh Selena. Namun, niat jahat itu tercium j...