Bab 1 : Ingatan Masa Lalu

14.3K 1.3K 49
                                    

A/N : Vote dan komen kalian sangat berarti untuk aku. 

***

"BUNUH!"

"BUNUH WANITA LICIK ITU!"

"KAU PANTAS MATI!"

Teriakan-teriakan itu terdengar di seluruh penjuru balai kota. Semua warga sengaja berkumpul untuk menyaksikan eksekusi mati Rosaline, mantan istri adipati Jeremiah, yang terbukti bersalah atas perencanaan pembunuhan terhadap kekasih putra mahkota, Selena.

Setelah melalui masa hukuman dan penyiksaan selama kurang lebih enam bulan, sekarang adalah waktu Rosaline untuk membayar dosanya dengan nyawanya.

DUUM DUUM DUUM

Genderang perang yang ditabuh menjadi tanda acara persekusi akan dimulai.

Dua orang algojo berbadan besar, menyeret tubuh wanita kurus ke podium yang terdapat tiang pancung di tengah-tengahnya.

"Hadirin sekalian, sebentar lagi akan kita saksikan acara pemenggalan kepala seorang pendosa!" Pria dengan pakaian militer kerajaan berteriak. Menyulut sorak-sorai dari penonton yang tidak sabar untuk melihat kematian Rosaline.

"Demi kedamaian dan kemakmuran Kerajaan Kairos, semua tindak kejahatan dan pengkhianatan harus ditindak tegas!"

"SETUJU!"

"BUNUH!"

"PENGGAL!"

Warga semakin membara. 

Mereka menyumpah serapahi Rosaline yang berdiri gemetar di atas podium. Tubuh wanita itu kurus. Kulitnya yang semula mulus, sekarang kusam penuh luka sayat yang membusuk. Kuku-kuku jari tangan dan kakinya terlepas karena siksaan selama di penjara.

Kalau tidak ditopang dua algojo yang memegangi kedua lengannya, Rosaline tidak akan kuat berdiri lebih dari dua menit. Tiga hari tidak makan, membuat tubuhnya lemah.

"Algojo! Buka penutup kepala penjahat itu!"

Dengan perintah itu, kain hitam yang sejak tadi menutupi kepala Rosaline ditarik. Menampakkan wajah pucat pasi dan penuh luka. Dari pada wanita bangsawan, Rosaline lebih terlihat seperti budak yang disiksa.

Rosaline menyipitkan matanya karena silau sinar matahari. Tenggorokannya kering dan telinganya  berdenging.

"INILAH WAJAH DARI PENDOSA YANG BERANI MERENCANAKAN PEMBUNUHAN TERHADAP LADY SELENA!"

Ocehan itu terus bergemuruh, namun Rosaline tidak lagi mendengarkannya karena matanya sekarang berfokus pada laki-laki berwajah angkuh yang menatapnya dingin di seberang podium. Dia adalah Jeremiah, mantan suaminya yang juga menjadi alasan Rosaline merencanakan pembunuhan Selena.

Di sebelah Jeremiah, berdiri Selena yang bergandengan tangan dengan Theodore, sang putra mahkota.

Mereka bertiga khusus datang di pagi hari yang cerah ini untuk menonton kematian Rosaline. Di kursi barisan paling depan.

Mantan suaminya yang pernah ia cintai sepenuh hati, Putra Mahkota yang pernah menjadi sahabat baiknya dan perempuan yang merebut semua milik Rosaline hanya dalam satu kedipan mata. 

Rosaline mendengus dalam hati. 

Mereka bertiga sangat kompak.

Air mata yang Rosaline kira sudah kering terkuras, kembali jatuh ke pipi.

Rosaline benci melihat Jeremiah, Theodore, dan Selena melihatnya dipermalukan di depan umum.

Rosaline menyesal karena pernah begitu mencintai Jeremiah, hingga hilang akal dan melakukan apapun untuk mempertahankan hati suaminya yang sejak awal tidak pernah ia miliki.

Making My Own Happy Ending✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang