Bab 53 : Is This The End?

4.4K 599 125
                                    

A/N : Happy New Year 2024!! 

Voment juseyo

***

Matahari sudah menyingsing, ketika suasana aula Kastil Utama semakin mencekam. Pertempuran berdarah malam tadi akhirnya dimenangkan oleh kubu Julius. Jeremiah dan pengikutnya kalah jumlah. Mereka terdesak hingga akhirnya diseret paksa ke aula untuk diadili.

Para pengikut Jeremiah dirantai dan dibariskan di depan untuk menjadi tontonan. Sedangkan Jeremiah, dipaksa berlutut. Laki-laki itu tidak baik-baik saja. Tubuhnya penuh luka dan wajahnya lebam. Bahkan, masih ada jejak darah yang mengalir dari pelipisnya. Bukan Jeremiah namanya, kalau semua itu membuatnya gentar. Malahan, ia sama sekali tidak menunjukkan rasa kesakitan apalagi ketakutan. Tatapannya dingin, menatap balik setiap orang yang berani melihatnya. Tidak jarang, ksatria lain memalingkan wajah karena tidak kuat menahan sorot mata Jeremiah.

Horland adalah orang yang sejak tadi menjadi penyulut kebencian pada Jeremiah. Ia berjalan kesana kemari seperti seorang pemimpin di tempat ini. Berkoar-koar tentang pengkhianatan yang Jeremiah rencanakan.

"Orang ini berencana menghancurkan keluarga Fletcher! Segala yang telah dibangun dan dicapai dengan susah payah oleh Tuan Julius akan dihancurkan!"

Suasana aula kembali ricuh.

"Ia telah bersumpah untuk melanjutkan tahta keluarga Fletcher! Tapi dia malah merencanakan pembelotan!" serunya menggebu-gebu.

Jeremiah mengenal Horland sejak ia masih kecil. Laki-laki berbadan kurus itu adalah anggota dari salah satu klan bangsawan miskin yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga Fletcher. Horland kemudian memulai karirnya menjadi kepala pelayan di kastil Fletcher, hingga akhirnya mendapatkan kepercayaan Julius dan diangkat menjadi kaki tangannya.

Berpuluh-puluh tahun mengabdi pada keluarga Fletcher, Horland telah mengetahui banyak tentang keluarga ini. Bahkan, rahasia latar belakang keluarga Rosaine yang sangat ditutup-tutupi pun ia ketahui. Dari situ, sudah diketahui seberapa besar Julius mempercayai Horland.

"Pembelotan apa yang kau maksud?"

Horland memandang Jeremiah. Tak menyangka akan mendapat sebuah jawaban.

"Anda ingin menghancurkan keluarga Fletcher!" tukasnya.

"Kenapa saya ingin menghancurkan keluarga yang sangat saya bangga-banggakan?"

Horland tak cepat menjawab.

"Apa yang saya lakukan bukan semata-mata untuk mencapai kepentingan saya sendiri! Apalagi untuk menghancurkan keluarga ini! Malahan, saya berencana untuk menyelamatkan keluarga saya! Menyelamatkan kalian!"

Horland mendengus. "Jangan membual!"

"Apa kalian tau apa yang Ayahku rencanakan?"

Para ksatria saling pandang satu sama lain. Raut bertanya-tanya jelas terpampang nyata.

Sudah kuduga, gumam Jeremiah.

"Mereka ingin mengkudeta kerajaan Kairos! Mereka ingin melakukan pengkhianatan pada kerajaan yang telah keluarga ini berikan sumpah setianya! Mereka tidak memberitahu kalian, kan! Mereka hanya menyebutku sebagai pengkhianat dan menyuruh kalian untuk menangkapku! Bukan begitu?"

"CUKUP!" Horland menghentikan.

"Saya dapat membayangkan kehancuran keluarga Fletcher jika kita terus melakukan rencana Julius! Saya mencoba untuk menyelamatkan keluarga ini dan kalian semua menuduhku sebagai seorang pengkhianat! Sekarang siapa yang pengkhianat!"

"Berhenti! Apa yang kau tahu tentang masalah ini? Kau hanya anak baru di permasalahan ini! Tuan Julius lebih banyak pengalaman dan lebih tahu!" Horland menatap para ksatria yang menonton perseteruannya dengan Jeremiah. Perasaannya mulai tidak enak. Ia harus segera menyelesaikannya.

Making My Own Happy Ending✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang