Bab 52 : Confrontation

5.4K 629 257
                                    

A/N : Vote dan komen yang banyak, ya....

Kalau lupa alur boleh baca tipis-tipis part sebelumnya. 

Happy reading

***

Nathaniel tidak menggubris protes Rosaline. Ia terus melangkah tanpa melihat kebelakang. Saat ini tujuannya hanya satu, kereta kuda dengan atap terbuka yang telah ia siapkan.

"Tunggu, Nathan!" Rosaline berseru kala Nathan tiba-tiba sudah mengangkatnya naik ke atas kereta. Rosaline menoleh ke belakang dan mendapati gelap dan sunyi. Seakan-akan, kejadian yang terjadi pada Jeremiah tidak pernah ada. "Bagaimana dengan Jeremiah? Para ksatria menyerangnya. Apa yang terjadi?"

"Kita berada di ambang perang saudara, Nyonya."

Hati Rosaline mencelos. "Tidak mungkin... bagaimana bisa?"

"Kapten dan Tuan Julius memiliki perbedaan pendapat." Nathaniel menjelaskan sambil bersiap-siap mengendarai kereta kuda. "Saat ini para ksatria telah terbagi menjadi dua kubu. Ada yang setia kepada Tuan Julius, dan ada yang membelot mendukung Kapten. Kejadian malam ini akan menentukan nasib masa depan keluarga Fletcher."

CTASS

Nathaniel memecut kuda-kuda dan kereta pun melesat cepat. Angin malam menerpa rambut panjang Rosaline yang terurai. Rosaline melihat ke belakang dan hatinya terasa diremas kuat.

"Aku tidak bisa terus kabur dan menghindar."

"Maaf Nyonya, Anda bilang apa?" Deru angin yang menerpa wajah Nathaniel membuatnya tidak mendengar jelas ucapan Rosaline.

"Ada urusan yang belum aku selesaikan di sini. Aku berhak mengetahui kebenaran. Terlebih lagi, Leon. Dia masih ada di kastil ini."

Nathaniel masih tidak mendengar, ia fokus pada jalan yang ada di hadapannya.

Kereta kuda sampai di gerbang utama kastil. Dua penjaga yang bertugas malam itu mendekat dengan senjata lengkap. Mereka memperhatikan Nathaniel dengan sorot mata curiga. Apalagi, saat mereka menyadari Rosaline berada di tempat penumpang.

Salah satu penjaga menodongkan pedangnya ke arah Nathaniel. "Turun kau, pengkhianat!" perintahnya tegas. "Turun sekarang juga atau--"

BUKHHH

Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, penjaga itu sudah ambruk. Tengkuknya dipukul oleh penjaga lain yang beberapa saat lalu bertugas bersamanya menjaga gerbang. Ia lalu memberikan hormat kepada Nathaniel.

"Buka gerbangnya," perintah Nathaniel dan penjaga itu menurut dengan patuh.

Gerbang besi kokoh itu pun perlahan-lahan terbuka. Kala kereta yang dikendarai Nathaniel hendak melaju pergi, seekor kuda putih yang ditunggangi seseorang menghalangi mereka.

"Theodore!" Rosaline tidak bisa mempercayai matanya.

"Nyonya!" Nathaniel panik saat melihat Rosaline kabur dari kereta dan berlari menghampiri Putra Mahkota.

Theodore turun dari kuda tingginya dan memposisikan diri di depan Rosaline. Menutupi tubuh perempuan itu dari jangkauan Nathaniel.

Nathaniel memberikan salam hormat kepada Theodore sebelum kembali menegakkan punggungnya.

"Saya diperintahkan untuk membawa Nyonya Rosaline pergi," ucap ksatria muda berbakat itu.

"Pergi? Pergi kemana?" tanya Theodore. "Apa kau berencana untuk bertamasya lagi?" Theodore melirik ke balik punggungnya dan Rosaline menggeleng cepat.

Theodore balik menghadap Nathaniel.

"Katanya dia tidak mau pergi. Kau saja yang pergi sana. Hush!" Dengan santainya Theodore mengibaskan tangan. Menyuruh Nathaniel enyah dari pandangannya.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now