03. enlightenment

202 45 8
                                    


Akhir pekan itu, hari dimana Jaehyun berjanji untuk mengajak SinB berkencan, pada akhirnya gagal.

Sinb tidak terkejut.

Akhir-akhir ini sikap dan perlakuan Jaehyun sedikit berubah. Walau tidak drastis, SinB masih bisa merasakannya.

Perhatikan Jaehyun semakin lama semakin berkurang.

Sejak hari dimana SinB melihat Jaehyun bersama dengan gadis lain siang itu, SinB tiba-tiba memikirkan kembali apa yang nyonya Jung katakan pada suatu hari.







"Aku hanya mengingatkanmu, gadis muda! Kau masih muda, kau cantik dan menarik! Benar, kau bisa menarik perhatian siapa saja dan bisa mendapatkan suami kaya dimasa depan!" Nyonya Jung menghentikan ucapannya untuk sesaat, " Tapi itu bukan Jaehyun kami!"

Sinb hanya memasang senyum tipis saat itu.

"Karena kau adalah gadis yang dicintai putraku, aku tidak bisa terlalu kasar dengan kata-kata ku! Aku tau kau bukan gadis bodoh dan aku berharap kata-kata ku ini dapat kau renungkan nantinya" nyonya Jung berbicara begitu tenang namun mantap. Dia tidak ragu dengan setiap kata yang dia ucapkan, "kau tahu Jaehyun kami adalah anak tunggal. Aku tidak akan menentang kalian jika latar belakang keluarga mu baik. Pastinya, kau tidak ingin menyulitkan Jaehyun dimasa depan bukan?"

"Benar...."

"Maka tinggalkan dia!" Nyonya Jung menggeser sebuah map kepada SinB yang SinB sendiri bahkan tidak berani untuk menyentuhnya. Sinb secara kasar dapat mengerti situasi nya. "Aku tahu ayahmu begitu terobsesi menjadi kaya. Di masa depan jika ayahmu ingin, dia bahkan tidak ragu untuk menjual mu"

Di masa lalu, SinB selalu bercanda dengan moonbin-- teman sekaligus tetangganya, isinya adalah ketika suatu hari nantinya SinB dihadapkan dengan situasi dimana dia harus membuat keputusan antara tetap bertahan dengan anak tunggal kaya, atau mengambil apa yang ditawarkan keluarganya lalu pergi, SinB selalu bercanda dengan mengatakan dia akan memilih membawa apa yang ditawarkan keluarga itu dan hidup menjadi boros. Dia tidak akan menyangka candaan nya itu akan benar-benar terjadi dihidupnya.

Sinb juga tersinggung kali ini mengenai ucapan nyonya Jung mengenai ayahnya yang akan menjualnya. Walau begitu, dia tetap diam.

"Memang benar Jaehyun membutuhkanmu dihatinya, namun hati saja tidak cukup untuk hidup! Gadis muda, aku akan berterus terang!Inti dari pertemuan kita hari ini adalah aku ingin kau pergi meninggalkan dia, karena aku tahu dia tidak akan mampu untuk melakukannya. Ambil ini dan pergi, keluargamu membutuhkan nya. Nona Hwang, Jaehyun kami membutuhkan pasangan dengan latar belakang yang bisa mendukung nya dimasa depan"









Sejak percakapan hari itu, ketika Jaehyun menyinggung mengenai lamaran, SinB tidak se excited dulu. Dia cenderung hanya tersenyum dan mengangguk. Dia hanya menunggu hasil akhirnya, bagaimana keduanya akan berakhir nantinya.

Jaehyun tentu saja tidak mengetahui pertemuan SinB dengan ibunya. Karena itu, dia tidak memperhatikan sikap SinB yang mulai berbeda.






-----------



Di sisi lain, Jungkook yang tengah duduk didalam rumah pohon yang dimasa lalu ia bangun bersama eunha, kini mengerutkan kening dalam-dalam.

Sejak hubungannya dengan eunha berkahir, dia tidak pernah lagi pergi kesana. Karena itu, rumah pohon itu terlihat begitu kotor.

Awalnya Jungkook hanya iseng pergi kesana, namun siapa yang tahu bahwa Jungkook akan berakhir duduk disana dengan sebuah surat yang yang sudah usang ia temukan disana.

Sudah lebih dari 1 tahun, Jungkook yakin surat itu eunha tulis sejak dia memutuskan hubungan mereka.

Isi surat nya benar-benar membuat Jungkook kecewa. Eunha tidak menulis banyak, dia hanya mengatakan jika ibunya sakit parah, dia tidak punya pilihan lain untuk keluar kota dan bekerja keras. Dia meminta maaf karena tidak berpamitan dengan baik, tapi eunha berharap Jungkook dapat hidup dengan baik dan dapat menemukan seseorang yang lebih baik lagi.

Film Out ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora