19. an offer

144 42 30
                                    

Yuk bisa yuk vote nya dikencengin😁 Gap nya jauh banget sama yang baca tauuuuk.

Btw, aku bangga banget lihat bang jekey semalem🥺 Ya Allah, dengan umur yang masih semuda itu udah sesukses itu Masya Allah 🥺💜

---------


Matahari telah melambung tinggi siang itu, namun masih tidak menutupi dingin yang menembus kulit.

Awal Januari, bulan itu masih lah menjadi bulan musim dingin.

Kebanyakan orang akan merayakan awal tahun dengan keluar bersama keluarga, teman bahkan kekasih. Sambil menikmati hari libur yang akan segera berakhir, itu juga dimanfaatkan oleh orang-orang yang merasa stress sepanjang tahun itu.

Namun tidak dengan satu orang.

Sinb, gadis itu masih berbaring diatas kasurnya. Masih dengan selimut tebal yang melilitnya tanpa berniat untuk bangkit menyegarkan diri.

Dia masih akan menikmati mimpinya jika saja pintu kamarnya tidak diketuk.

"Sinb! Temanmu datang!" Itu suara ibunya. Sinb samar-samar mendengarnya, dan dia sedikit membuka matanya. Mendengar kata teman, dia lalu segera duduk.

Mengusap matanya yang berat akibat menangis semalaman, tiba-tiba matanya terbuka lebar. "Jungkook?"

Satu nama tiba-tiba keluar dari otak dan mulutnya. Namun begitu mengingat kejadian semalam dimana dia sendiri yang mengantar laki-laki itu masuk kedalam mobil dan membiarkannya pergi dengan matanya sendiri, dia menepuk kepalanya.

Dia berharap semua itu hanya mimpi.

Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Seorang gadis dengan tinggi semampai menerobos masuk dan langsung melompat keatas kasurnya. "Jungkook apa? Ini aku, Eunseo yang cantik jelita!"

Sinb menghela napas. Dia kemudian menendang bokong eunseo yang memenuhi kasurnya bahkan membuatnya bergeser ke ujung ranjang. Membuat gadis yang ditendang mengaduh kesakitan. "Aduh! Kau ini apa-apaan?"

"Kau yang apa-apaan? Ini masih pagi, mengapa kau datang?"

Eunseo memutar matanya lalu berdecih. "Dasar pemalas! Pagi apanya? Kau lihat matahari diluar sudah berada diatas kepala?"

Eunseo menelusuri tampilan sahabatnya. Dia melihat gadis itu acak-acakan. Rambut yang berantakan, mata yang sembab bahkan ujung hidung yang memerah. "Gadis, apa kau habis menangis?"

Sinb tidak menjawabnya. Sebaliknya dia bangkit dari kasurnya dan mencari karet gelang untuk mengikat rambut singanya.

Tanpa merubah posisi berbaringnya, eunseo kembali melanjutkan. "Apa kau putus dari si tampan jeon?"

Sinb meliriknya tajam. Ada sedikit rasa tidak rela begitu sahabatnya menyebut Jungkook tampan. "Kami bahkan tidak berkencan!"

"Lalu mengapa kau seperti ini? Itu tidak mungkin karena si brengsek Jung!" Eunseo memiliki kebiasaan aneh, dia lebih sering menyebut orang-orang hanya dengan marganya. Membuat SinB terkadang bingung dengan siapa yang gadis itu maksud karena marga marga yang dia sebutkan tidak hanya satu di negara itu.

"Tidak, aku tidak berhubungan lagi dengannya" itu benar, setelah hubungannya berakhir dengan Jaehyun, laki-laki itu tidak pernah muncul lagi dihadapannya. Seolah-olah dia hilang ditelan bumi. Didalam hati, SinB berdecih "cih, mungkin dia tengah menikmati waktunya dengan gadis pilihan ibunya" . Dia lalu menoleh kearah eunseo yang sudah siap membuka mulutnya lagi. "Diam! Kau tidak diizinkan untuk bertanya"

Setelah mengatakan itu, gadis pemarah itu langsung masuk kedalam kamar mandinya. Membuat eunseo yang melihat itu mengangkat kedua bahunya. "Dasar pemarah! Dia biasanya tidak seperti itu! Ada apa dengannya huh?"




Film Out ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt