10. Where is she?

194 43 1
                                    



Derap langkah kaki yang tergesa-gesa itu terdengar. Seorang gadis yang tengah menangis dan terduduk di lorong rumah sakit itu mendongak dan segera berlari menuju seseorang yang baru saja datang dengan napasnya yang memburu. Langsung masuk kedalam pelukannya. "Oppa..."

"Bagaimana ibuku..." Jungkook bergumam lirih dan matanya yang kosong menatap pintu bertuliskan UGD didepannya.

Gadis yang masuk kedalam pelukan Jungkook kembali terisak. "Bibi Jeon.... Aku tadi hanya ingin menjenguk nya dirumah. Tapi begitu aku sampai disana, dia sudah tergeletak di lantai dengan darah dari mulutnya. Aku takut....jadi aku meminta seseorang membantu untuk membawanya kesini"

Jungkook menunduk untuk menatap wajah memerah gadis di dekapan nya. Tangannya yang besar terangkat untuk menepuk punggung gadis tersebut. "Terimakasih... Telah membawanya"

Jungkook benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi jika gadis ini tidak berkunjung kerumahnya. Dalam perjalan pulang setelah mendapat panggilan dari ibunya, ponselnya kembali berdering dan menampilkan nama gadis ini. Gadis muda ini yang kemudian memberitahukan bahwa nyonya jeon telah ia bawa ke rumah sakit.

Shin Yuna, gadis itu menggeleng. "Itu bukan apa-apa. Jika aku tidak bertemu bibi Jeon saat itu, sekarang mungkin aku telah mati"

"Jangan katakan itu" Jungkook kembali mendekap Yuna. Ia tahu betul luka apa yang telah dialami gadis muda ini. Saat itu, jika dia dan ibunya tidak lewat dan melihatnya yang akan melompat kedalam sungai, Yuna benar-benar tidak akan hidup sampai sekarang.

"Dokter mengatakan, bibi Jeon mungkin tidak akan bisa melewati ini..." Tangan Jungkook yang menepuk punggung Yuna berhenti setelah mendengar suara kecil Yuna.

Sebelum Jungkook kembali membuka mulutnya, pintu ruangan didepannya terbuka dan seorang dokter keluar dari sana. Jungkook segera melepaskan pelukannya dan berjalan mendekat.

"Bagaimana ibu saya?"

Dokter itu memiliki ekspresi yang suram. "Nyonya Jeon akan dipindahkan ke ruang rawat inap terlebih dahulu. Silahkan datang ke ruangan ku untuk berbicara denganku!"

Jungkook mengangguk dan kembali menatap Yuna. "Tolong jaga bibi Jeon mu terlebih dahulu. Aku akan berbicara dengan dokter..."

"Tentu, oppa"

Jungkook berjalan mengikuti Dr. Kim yang kini telah masuk kedalam ruangannya. Begitu dia duduk, dia bisa mendengar helaan napas dokter didepannya.

Sambil membolak-balikan hasil tes, dokter tersebut bergumam tidak jelas. "Dia jelas ingin hidup, jadi mengapa dia melakukan ini?"

Karena tidak jelas dengan suara dokter tersebut, Jungkook mengerutkan alisnya dan bertanya dengan nada yang mendesak. "Aku perlu tau keadaan ibuku!"

"Tentu!" Laporan tes itu kini telah berada di depan Jungkook. Namun alih-alih membukanya, laki-laki itu lebih memilih mendengarkan penjelasan dokter didepannya. "Nyonya Jeon selalu melakukan check up sesuai jadwal, dan hal seperti ini seharusnya tidak terjadi"

"Tuan muda Jeon, katakan.... Apa dia tidak meminum obatnya secara teratur?" Sebenarnya, Jungkook akrab dengan dokter didepannya ini. Dr Kim adalah dokter yang menangani kasus ibunya selama bertahun-tahun ini.

"Dia selalu meminumnya tepat waktu!"

"Lalu mengapa hal ini terjadi? Hal ini hanya terjadi jika nyonya Jeon tidak meminum obatnya"

Jungkook terdiam.

Dia jelas dengan ibunya yang selalu meminum obat tepat pada waktunya selama ini. Ibunya bahkan selalu berkata, "aku tidak akan mati sebelum aku melihat putraku menemukan gadis yang cocok"

Film Out ✓Where stories live. Discover now