31. debate

202 34 2
                                    




"Apa kau bahagia sekarang?"

Sinb memandang Jungkook disampingnya sambil terus memasang senyum manis. Gadis itu lalu mengangguk, "mm!"

Setelah pemeriksaan, SinB bertanya kepada dokter apa dia boleh tidak minum obat lagi? Dan dokter mengatakan, tidak masalah jika dia tidak ingin minum obat lagi selama dia tidak terlalu lelah yang dapat memicu jantungnya. Namun dokter tetap memberinya tablet vitamin untuk dia minum setiap harinya.

Jungkook melihat senyum bahagia istrinya dan itu menular kepadanya. Dia mengulurkan kedua tangannya untuk memasang seltbeat ditubuh mungil istrinya sebelum memasang miliknya sendiri. Setelah itu, mobil berjalan dengan kecepatan stabil. "Apa yang ingin kau makan malam ini?"

Jungkook telah memberitahu rumah untuk tidak menyiapkan makan malam. Selain karena itu terlambat karena mereka harus melakukan perjalanan kerumah sakit, Jungkook juga ingin menikmati waktu berduanya.

"Hotpot!" Selama dia minum obat, dia dilarang makan makanan yang pedas. Itu benar-benar menyiksanya.

Jungkook mengerutkan keningnya mendengar jawabannya. "Itu tidak baik untuk kesehatan mu!"

Sinb menarik wajah panjang, dia cemberut. "Kau sendiri yang menawariku!"

Melirik istrinya yang merajuk, Jungkook mendesah panjang. "Baiklah, tapi jangan terlalu banyak, mm?"

"Selain itu, apa yang kau inginkan?" Jungkook kembali bertanya.

Sinb kembali berpikir. Dia memikirkannya dengan sungguh-sungguh membuat Jungkook yang melihatnya terkekeh. Wajahnya menggemaskan ketika dia serius.

"Aku ingin..... Babi asap, sup ikan asam manis, kepiting Inggris, salmon, dan..."

"Dan....?"

"Pizza durian!"

Pada akhirnya, dimeja salah satu restoran terkenal, diatas meja besar tidak hanya menyajikan beberapa menu yang SinB sebutkan didalam mobil tadi. Itu setidaknya sepuluh hidangan lain dari yang SinB inginkan.

Sinb terkejut.

Semenjak menikah, dia hidup menjadi boros karena uang suaminya. Dia tiba-tiba tersadar dengan apa yang dia lakukan sekarang. Dia menjadi murung ketika sadar dari keborosan nya.

Melihat ketidakbahagiaan Dimata istrinya, Jungkook bertanya. "Ada apa?"

"Jungkook, aku merasa..... Sekarang aku menjadi berlebihan"

"Berlebihan?"

Sinb mengangguk. "Semua yang aku pakai, semua yang aku makan dan aku gunakan.... Itu adalah uangmu" itu setidaknya bernilai lima kali lipat dari gaji yang bisa dia dapatkan ketika bekerja dulu. Jungkook selalu memberi nya sesuatu yang terbaik dari setiap pemberiannya. Dia selalu melihat kualitas.

"Apa yang menjadi milikku namun tidak menjadi milikmu? Dari hatiku ke tubuhku, bagian mana yang tidak menjadi milikmu?" dia menangkup wajah kecil istrinya dan mengucapkan itu dengan begitu lembut. "Dengar, kita adalah pasangan yang telah menikah, Milikku adalah milikmu"

Pelayan yang masih menyajikan hidangan diam-diam merasa terharu dengan pemandangan itu. Mereka diam-diam tersenyum lembut melihat pasangan itu.

'dari hatiku ke tubuhku, bagian mana yang tidak menjadi milikmu?'

Itu benar-benar memalukan.

Sinb langsung masuk kedalam pelukan suaminya karena merasa malu dengan ucapan suaminya. Tidak masalah jika hanya mereka berdua, setidaknya ada tiga pelayan yang masih ada disana. Jungkook terkekeh melihat reaksinya.

Film Out ✓Where stories live. Discover now