28. marry me?

228 35 8
                                    







"Apa aku kehilangan gadisku?" Kata-kata itu tidak keras. Namun mampu membuat SinB berhenti. Dia menunduk dan air matanya jatuh keatas salju. Dia telah menahan kuat keinginannya sejak tadi.

Jika dia masih keras kepala, mungkin kesempatan tidak akan datang dua kali. Sekali Jungkook berbalik, dia tidak akan pernah bisa melihatnya lagi.

Dia telah menghabiskan 3 tahun terakhirnya untuk menunggu dan merindukan nya. dia telah menunggu hari dimana mereka akan kembali bertemu seperti saat ini.

Dia benar-benar tidak ingin kehilangannya.

Dia mengepalkan kedua tinjunya dan menutup matanya. Dengan cepat, dia berbalik dan berlari kembali menuju Jungkook. Dia menerjang tubuh Kokoh pria itu hingga sedikit terhuyung ke belakang.

Dia memeluknya dengan erat dan menangis seperti anak kecil disana.

Jungkook akhirnya bernafas lega. Dia tersenyum dan merentangkan kedua lengannya untuk membalas pelukan gadis itu.

Ini baru benar.

Reuni mereka seharusnya seperti ini.

Jungkook memeluknya dengan erat sampai-sampai dia berharap dia bisa menyatukan tubuh keduanya menjadi satu. Dia menghirup dalam-dalam aroma sampo gadis itu yang masih sama seperti dulu. Aroma ini benar-benar kembali membawanya ke masa lalu.

Sinb menangis seperti anak kecil disana. Dia menenggelamkan wajah mungilnya pada dada bidangnya. "Aku... Aku- maafkan aku! Aku..."

"Tidak, berhenti meminta maaf! Aku yang salah"

"Jungkook! Aku... benar-benar merindukanmu! Setiap malam ketika tidur, aku berharap kau akan datang dimimpiku... Aku, benar-benar akan gila jika kau tidak kembali ke kehidupan ku lagi..." Gadis itu berbicara dengan susah payah disela tangisnya. " Aku hidup dengan tidak menyenangkan! Aku tidak suka menjadi dewasa, itu melelahkan.... Orang-orang meninggalkanku. Semuanya, bahkan kau....."

Mendengar rintihannya, Jungkook semakin mengeratkan pelukannya. Dia benar-benar sakit mendengar ucapannya. Apalagi ketika gadis itu mengatakan bahwa dia hidup dengan tidak menyenangkan dan bahkan orang-orang pergi meninggalkannya termasuk dia.

Dia berjanji setelah ini akan memperlakukan SinB lebih baik lagi. Dia tidak ingin meninggalkannya lagi dan dia akan lebih mencintainya lagi. "Maafkan aku, aku berjanji akan menebus semuanya....."



------------


Setelah drama yang menyedihkan, kini keduanya berakhir di kamar gadis itu.

Gadis itu lelah karena menangis, karena itu dia tertidur dan Jungkook memindahkannya keatas kasur miliknya, sedangkan dia duduk disampingnya. Dia menatapnya tanpa mau mengalihkan pandangannya sejak tadi. Dia juga sesekali menyentuh wajah gadis itu dan memberikan usapan lembut pada wajah dan rambutnya.

Dia memikirkannya, setelah menceritakan kehidupan mereka masing-masing selama 3 tahun ini, dan bahkan melihat kondisi ibu gadis itu, Jungkook memiliki banyak rencana.

Pertama, dia harus mencari seseorang untuk membantu gadis itu merawat ibunya. Itu akan meringankan SinB ketika dia tidak dirumah. Selama ini, SinB selalu mengunci rumahnya ketika dia pergi agar ibunya tidak keluar. Itu menyedihkan, memang.

Jungkook mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu dan memberikan kecupan ringan di wajahnya, setalah itu berdiri.

Dia berdiri didepan jendela untuk melihat salju sambil tangannya mulai menghubungi Guanlin diam-diam. Dia berbicara dengan tenang dan bahkan merendahkan suaranya agar tidak menganggu tidur gadis itu. "Carikan dua orang perawat dan dokter yang bisa merawat ibu SinB. Itu harus orang-orang yang benar-benar terpercaya. Aku ingin kau mendapatkannya paling lambat 3 hari kedepan. Mengerti?"

Film Out ✓Where stories live. Discover now