50. Growth

98 16 1
                                    




6 bulan kemudian

"Eh? Jay kami telah belajar cara nya merangkak!" Sinb bersorak ria saat melihat putra nya mulai merangkak. Walaupun beberapa kali tersungkur, sinb tertawa dan kemudian kembali membantu putranya untuk duduk.

6 bulan berjalan begitu cepat. Jungkook dan sinb menamai putra mereka dengan nama Jeon Jong Seong yang kemudian mereka membuat nama panggilan Jay untuk memudahkan, sementara untuk putri kecil mereka, itu dinamakan Jeon Min Jeong yang sekarang dipanggil Winter.

Winter, gadis itu masih belum tahu caranya merangkak seperti sang kakak. Gadis kecil itu masih belajar caranya untuk duduk untuk saat ini. Memang, Jay jauh lebih aktif dari pada sang putri kecil.

"Aku pulang!"

"Jungkook!" Sinb segera berdiri dan menghampiri sang suami. Dia menyambutnya didepan pintu dan menerima tas dan jas Jungkook sebelum meletakkannya diatas sofa. Jungkook tersenyum hangat dan memberi kecupan singkat di dahi dan bibirnya. "Lihat! Jay kami telah belajar caranya merangkak!"

Sinb dengan antusias menyeret Jungkook menuju ruang tamu, dimana Jay dan Winter tengah bermain disana.

"Aigoo, anak-anak telah bertumbuh besar dengan cepat sekarang!" Jungkook melipat lengan kemejanya dan segera menggendong kedua anak-anaknya dimasing-masing lengan. Dia mendaratkan ciuman dengan penuh kasih sayang.

Jungkook lalu menatap sinb, yang berdiri dengan senyum mengembang di bibirnya. Tidak bisa dipungkiri, penampilan sinb memang banyak berubah. Dia terlihat lebih kurus, lebih pucat dan yang lebih mencolok adalah matanya yang bertambah cekung. Sejujurnya, itu membuat hati Jungkook sakit dengan kondisi tubuhnya. "Apa kau lelah? Istirahatlah.... aku yang akan menjaga anak-anak "

"Tidak! Aku sama sekali tidak lelah, aku senang!" Biasanya, akan ada dua perawat yang Jungkook sewa untuk menjaga anak-anaknya. Namun, saat ini kedua perawat itu tengah mengambil cuti mereka. Sinb sendiri senang bisa merawat anak-anaknya sendiri, namun kondisi tubuhnya tidak bisa berbohong. Dia memang cepat lelah.

Jungkook kembali meletakkan kedua anaknya diatas karpet, lalu menatap sinb. Dia memberinya pelukan dan mengusap rambutnya dengan sayang. "Sayang, istirahat mm? Tidak perlu memaksakan dirimu. Sebentar lagi ibu datang, dia akan membantu merawat Jay dan Winter"

Setelah sembuh, Jessica tinggal di rumah lamanya. Itu kemauannya sendiri karena menurutnya dia memiliki banyak kenangan disana. Namun, dia juga sering mengunjungi rumah ini untuk bertemu anak, menantu dan kedua cucu nya.

Ditengah pelukan mereka, Jungkook merasa celananya ditarik. Dia melirik kebawah dan melihat putri kecilnya lah yang menariknya sambil bergumam tidak jelas, "papapapapap"

Sinb tertawa. Dia mengambil Winter kedalam gendongannya sementara Jungkook mengambil Jay kedalam gendongannya. Walau begitu, sebelah tangan Jungkook tetap menopang tubuh Winter untuk mengurangi beban untuk sinb. "Jungkook, dia memanggil mu! Sepertinya Winter akan lebih dulu berbicara"

"Anak-anak kami sangat pintar!"

"Mm, itu pasti karena genmu"

"Itu juga karena genmu sayang!"




........



3 tahun kemudian

"Jay, kejarl!" Gadis yang belum bisa mengucapkan huruf R dengan sempurna itu berlari dengan bahagia. Dibelakangnya, sang kembaran mengejarnya dan dengan mudah meraihnya. Winter tertawa dengan bahagia saat Jay menjatuhkannya diatas rumput dengan lembut dan mulai menggelitiknya. "AHAHAHAHA Jay, ampun! Aku menyelah..."

Film Out ✓Where stories live. Discover now