18. Ily

182 36 7
                                    

Chapter ini panjang buat bonus karena baru update 😁





----------



"Jungkook....."

"Mm?" Jungkook berdehem menjawab panggilan SinB. Gadis itu mabuk berat dan bahkan tidak bisa berdiri dengan benar. Jungkook harus menggendongnya di punggungnya untuk membawanya pulang.

Gadis itu mengalungkan kedua lengan rampingnya di leher Jungkook, menyandarkan kepalanya di bahu kanan dengan mata terpejamnya. Dia bergumam tidak jelas sejak tadi, namun Jungkook dengan sabar menanggapi nya.

Jungkook membiarkannya mabuk untuk malam ini. Untuk malam ini saja Jungkook membiarkan gadis di punggungnya menghabiskan semua botol yang mereka pesan tadi. Namun Jungkook tidak akan membiarkan SinB menyentuh alkohol tanpa pengawasannya lagi di masa depan. Menurutnya, itu berbahaya bagi SinB yang benar-benar mudah mabuk.

"Jungkook!"

"Iya!"

"Jeon jungkook..."

"Mm, aku disini!" Jungkook tidak pernah melewatkan gumaman tidak jelasnya. Dia dengan sangat sabar menanggapinya satu persatu.

"Aku akan menunggumu....kau tenang saja! Aku pasti .....menunggumu!" Gadis itu kembali bergumam dengan mata terpejam. Gumamannya tidak jelas, namun karena mulut gadis itu berbicara tepat di telinga kanan Jungkook, pria itu dapat memahaminya.

"Baik, aku percaya padamu!" Tanpa terlihat lelah sedikitpun, Jungkook berjalan dengan sinb dipunggung nya tanpa terlihat memiliki beban. Ketika mereka pergi, mereka sengaja berjalan kaki untuk menikmati malam, karena itu Jungkook meninggalkan mobilnya dirumah gadis itu.

"Jungkook, aku menyukai musim gugur! Dan juga.... Musim salju!" Gadis itu kembali merancau.

"Benarkah? Apa alasannya?" Tanya jungkook dengan lembut. Dia memutuskan untuk ikut bermain dengan sinb yang mabuk.

"Karena.... Di musim gugur, aku bertemu denganmu! Kemudian, di musim salju..... Aku mulai dekat denganmu!" Jungkook tersenyum mendengar jawabannya. Jika saja dia tidak sedang dalam posisi menggendong seperti itu, dia pasti telah memberi mulut manis gadis itu hadiah.

"Kalau begitu... Aku juga menyukai kedua musim itu!"

"Itu bagus! Kau dan aku... menyukai musim yang sama! Aku bahagia"

"Haruskah....kita berdua bertemu lagi pada daun pertama gugur pada musim gugur?" Jungkook bertanya. Gadis itu yang tadinya bergerak-gerak kini tiba-tiba berhenti. Membuat Jungkook menukikkan alisnya. "Mengapa, hm?"

"Aku sedih..... Kau akan pergi! Aku tidak lagi menyukai musim salju, karena di musim itu.. kau pergi!"

Merasakan kesedihan gadis di punggungnya, Jungkook menghela napas. "Baiklah, maka kita akan bertemu lagi pada musim salju. Ketika salju pertama turun, kita akan bertemu! Bagaimana? Tidak sedih lagi? Aku mengubah kesedihanmu di musim salju menjadi kebahagiaan...."

Seperti anak kecil yang merajuk, SinB menjawab dengan suara yang terdengar lebih manja. "Kau berjanji! Dan kau tidak bisa menariknya!"

"Ya.... Aku berjanji!"

Chup

Tiba-tiba saja, SinB memajukan wajahnya untuk mengecup pipi kanan Jungkook. Langkah kaki pria itu berhenti karena terkejut. "Kau telah berjanji!"

Rasanya kehangatan menjalar di pipi kanannya setelah dikecup SinB. Laki-laki itu kembali berjalan dengan senyum yang terbit di kedua ujung bibirnya.

Dan sepanjang perjalanan pulang itu, Jungkook habiskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tidak penting dari sinb.









Film Out ✓Where stories live. Discover now