49. Blessing in disguise

84 16 0
                                    

"Mengapa dia tidak membuka matanya" Sinb bergumam dengan panik setelah menggendong salah satu bayinya. Itu sepasang putra dan putri. Saat ini adalah waktunya memberi ASI untuk anak-anaknya. Namun setelah memberi bayi laki-lakinya ASI yang sekarang berada digendongan Jungkook, Bayi perempuannya tidak mau membuka matanya.

Operasinya selesai pada malam kemarin, dan sinb membuka matanya keesokan harinya. Sesuai dengan perkataan dokter, kesehatannya menurun drastis. Ketika dia mendengar bahwa anak-anaknya telah lahir dengan selamat, dia sangat bahagia. Dia melupakan kesedihannya ketika mendengar tentang tubuhnya yang tidak akan sama seperti sebelumnya. Bahkan dia sangat bersemangat ketika akan memberi anak-anaknya ASI siang itu.

Bayi perempuan itu masih menutup matanya dan napasnya sangat lemah. Sangat berbeda dengan bayi laki-lakinya yang terlihat lebih sehat.

"Jungkook, mengapa dia tidak mau bangun?" mata sinb berkaca-kaca. Salah satu perawat mendekat dan menjelaskan. "Nyonya Jeon, kemarin saat mereka lahir.... bayi perempuan bahkan tidak menangis seperti bayi laki-laki mu"

"mengapa?"

Sinb mencubit pipi kecil bayi perempuannya, dia mulai terisak saat melihat keadaan bayi yang sangat kecil ditangannya. "Sayang, mengapa? Ayo.... menangislah! Jangan membuat ayah dan ibumu sedih, menangislah seperti kakakmu...."

"Bagaiman ini?"

Jungkook tidak tahan melihat istrinya menangis. Karena itu dia menyerahkan bayi yang berada digendongannya kepada perawat, dan menggendong bayi perempuan yang digendong sinb.

Namun, begitu bayi laki-laki itu berpindah gendongan, seperti telah bisa merasakan siapa orangtuanya, dia menangis dengan keras.

"Berikan padaku" Sinb mengulurkan tangannya. Namun bayi laki-laki itu masih tidak berhenti menangis.

Sinb, Jungkook dan bahkan para perawat telah berusaha menenangkan bayi itu, namun tidak berhasil. Sebaliknya, tangisan bayi itu semakin keras.

Setelah itu, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi lain diruangan itu. Mata sinb berbinar begitu melihat bayi perempuannya menangis ketika mendengar kakaknya menangis. "Dia....menangis!"

"Mm, dia pasti mendengar suara saudara nya"

Sinb yang menggendong bayi laki-lakinya mengecup wajah kecil itu, "Sayang, terimakasih..... terimakasih karena mu, saudaramu mendengar suaramu"

Segera, ruangan itu dipenuhi dengan kebahagiaan.



Jauh, jauh dari sana tepat nya dipusat rehabilitasi dimana Jessica Jung dirawat, wanita itu seperti mendenhar sesuatu. Matanya yang biasanya kosong kini tiba-tiba terpancar kehidupan lagi. Dia bergumam, "Sinb...."

Pada kenyataannya, musibah yang menimpa keluarga kecil Jungkook dan sinb membawa berkah tersembunyi. Tangisan kedua bayi yang dengan susah payah sinb lahirkan dapat kembali menyadarkan Jessica, kembali membawa kehidupan kepada wanita yang tampak jauh lebih tua sekarang.





........




"Sinb selamat! Tuan Jeon, selamat!" Ruang rawat sinb dipenuhi kehidupan. Teman-temannya, seperti Yerin, Eunseo, Moonbin, Rose dan bahkan Jaehyun datang menjenguknya.

"Terimakasih"

"Aku datang jauh-jauh untuk melihat si kembar, sayang sekali mereka hanya bisa dilihat diruang inkubator dan bahkan hanya bisa melihatnya dari luar" Eunseo mengeluh. Sinb terkekeh melihat sahabatnya yang bahkan baru datang masih dengan koper tadi.

"Sinb, bagaimana perasaanmu?"

"Tentu aku sangat bahagia"

"Sayang sekali aku melahirkan seorang putri, jika saja itu seorang putra aku akan mendesaknya untuk menikahi putrimu dimasa depan, bi! Hey, apa kau menerima gadis yang lebih tua dari putramu?" Rose bercanda. Sekitar 5 bulan yang lalu dia melahirkan seorang putri yang sekarang berada digendongan Jaehyun.

Film Out ✓Where stories live. Discover now