08. dark side

185 44 3
                                    


"Bisakah kita akhiri saja? Aku muak!"

"Tidak!" Tanpa berpikir, Jaehyun langsung menjawab pertanyaan SinB dalam satu tarikan napas.

Mata SinB menajam, menatap Jaehyun dengan keras kepalanya.

Malam itu, hari dimana SinB pulang setelah berpiknik dengan Jungkook, Jaehyun tiba-tiba datang tepat setelah dia selesai membersihkan diri.

Mengetahui itu adalah Jaehyun, SinB bahkan tidak repot-repot menyuruh Jaehyun masuk dan duduk seperti yang dia lakukan seperti biasanya. Dia bahkan menggunakan tubuhnya untuk memblokir Jaehyun yang keras kepala ingin membicarakan hal ini didalam.

"Pulanglah.... Aku lelah!"

"Lelah... Setelah berkencan dengan pria lain?" Potong Jaehyun dengan gigi terkatup. Sinb mendongak menatap tepat kedalam mata Jaehyun. Dia kemudian membuang muka, menarik napas dan kembali menatap Jaehyun.

"Iya! Aku berkencan dengan pria lain! Lalu apa? Apa yang akan kau lakukan?"

Mendengar jawaban sang gadis, Jaehyun tidak bisa lagi menahan amarahnya. Dia menyeret SinB keluar dari rumahnya, bahkan tidak repot-repot berpura-pura untuk bersikap halus padahal ada ayah dari gadis itu didalam.

Sinb menyentak genggamannya, dan itu berhasil. "Lepas!"

Sebelum Jaehyun membuka suara, suara dari dalam terdengar begitu serak. Khas seperti suara seseorang yang telah mabuk. "Hai gadis bodoh! Mengapa kau repot-repot mengakhiri hubunganmu dengan anak orang kaya? Kau tahu, begitu kau menikah dengannya, dia bisa melunasi semua hutang-hutang ku!"

Sinb berbalik, menatap pria mabuk yang berada di ambang pintu. Matanya memerah. "Kau yang berhutang! Mengapa harus aku yang melunasinya dengan menikahi anak orang kaya dan menyakiti diriku sendiri?"

Sinb tahu betul, bahkan jika dia berjuang untuk menikah dengan seseorang yang dia cintai ini, keluarga Jaehyun tidak akan diam saja. Bahkan nyonya Jung yang sampai turun untuk menemuinya, itu sudah berarti tidak akan ada kesempatan.

Nyonya Jung benar, Jaehyun tidak akan mampu untuk mengakhiri hubungan mereka, karena SinB tahu betul bagaimana Jaehyun mencintai nya begitupun sebaliknya. Karena itu, nyonya Jung merubah sasaran dengan menemui SinB dan menyuruh SinB untuk melakukannya.

Dan inilah yang bisa SinB lakukan. Berpura-pura begitu marah dan membuat masalah agar Jaehyun muak dengannya. Agar laki-laki ini mau mengakhiri hubungan mereka.

Lagi-lagi ucapan nyonya Jung benar, jika SinB tidak ingin merepotkan Jaehyun, Jaehyun tidak bisa menikah dengannya. Jaehyun harus menikah dengan gadis yang memiliki latar belakang yang mampu mendukung Jaehyun dimasa depan. Bukan SinB, yang bahkan ayahnya telah berterus-terang untuk meminta melunasi semua hutang-hutangnya.

Kembali menoleh kearah Jaehyun, SinB menutup matanya sesaat untuk meredakan emosinya. Menguatkan mental untuk mengatakan hal yang mungkin saja akan berubah menjadi begitu buruk nantinya. "Jaehyun dengarkan aku!"

"Kau mendengar sendiri apa yang orang tua itu katakan bukan? Di masa depan jika kita menikah, aku tidak lebih dari seorang beban untukmu! Kau harus melunasi semua hutangnya, kau akan menanggung malu dan kau akan-"

"Aku tidak peduli! Aku bisa mengatasinya! Kau bukan beban.... Hwang SinB kau-"

"Hentikan!" Teriak SinB. Matanya memerah dan tenggorokannya begitu sakit. "Kau bisa mengatakannya untuk saat ini. Namun di masa depan..... Apa kau akan sepercaya diri ini untuk mengatakan hal itu?"

Jaehyun tentu paham maksud SinB. Jaehyun tahu SinB mengkhawatirkan nya. Dan Jaehyun begitu merasa bersalah begitu mengetahui jika diam-diam ibunya datang menemui gadisnya dan mengatakan hal-hal yang mengguncang mentalnya seperti ini. Di masa lalu, SinB akan begitu percaya kepada Jaehyun. Bahwa Jaehyun tidak akan peduli dengan status gadis itu, bahwa dia tidak keberatan memiliki mertua yang memiliki banyak hutang dimana-mana. Namun dengan tekanan ibunya, SinB benar-benar berpikiran luas saat ini.

Sinb kini tersadar, mau bagaimana pun dia menyangkal bahwa tidak akan masalah perbedaan status sosial mereka, keduanya memang tidak benar-benar bersatu. Karena itu sebelum semuanya terlalu jauh, SinB memutuskan untuk mengakhirinya.

Sinb benar-benar bertekad untuk melindungi Jaehyun.

"Tidak masalah apa kau setuju atau tidak, tapi aku mengakhiri hubungan ini, Jung Jaehyun!" Dengan itu, SinB segera berbalik meninggalkan Jaehyun. Begitu dia berada tepat didepan ayahnya yang sedikit mabuk, pria itu segera menyeret anak gadisnya kedalam rumah dan membanting pintu.

Begitu pintu tertutup, SinB yang matanya telah memerah sekarang mulai terisak begitu mendapat pukulan dari ayah kandungnya sendiri.

"Anak bodoh! Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan sekarang? Kau membuang emas! Apa yang ada di otak kecilmu itu??? Sekarang, bagaimana aku akan menyelesaikan masalahku? Aku mengatakan kepada orang-orang yang menagih hutang itu untuk memberiku waktu, bahwa putriku akan menikah dengan orang kaya! Namun apa Sekarang? Anak bodoh, kau mengacau!"

Mendengar bentakan ayahnya, SinB yang telah terduduk dengan kedua tangan menopang tubuhnya diatas lantai, terisak. Rambut panjangnya menutupi wajahnya yang telah begitu memerah dengan air mata, dan tangannya dengan emosi mencakar lantai, seolah-olah jika dia bisa, dia akan menghancurkan lantai itu dengan kukunya.

Mendongak, dia menatap wajah marah ayahnya. "Aku juga tidak menginginkan itu! Apa kau pikir aku akan bisa melepaskan seseorang yang telah menemaniku 3 tahun ini begitu saja?"

"Lalu mengapa kau mengatakan itu? Aku tidak melahirkan mu untuk menjadi anak tidak berguna!"

"Apa yang bisa aku lakukan? Itu karenamu yang memiliki banyak hutang! Mengapa kita tidak kaya? Mengapa aku tidak lahir menjadi anak orang kaya? Aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan, namun aku tetap dilahirkan dengan begitu menyedihkan!" Sinb, yang biasanya berbicara dengan orang dengan suara lembutnya, kini berteriak dengan ayah kandungnya. "Aku tidak menjadi orang kaya! Aku memiliki orangtua yang memiliki hutang dimana-mana. Aku tidak bisa bersama dengan orang yang ku cintai karena orangtua ku sendiri, tapi orangtuaku justru menyalahkan ku karena tidak memenuhi keinginan yang dia rusak!!"

Plakkk

"Dasar anak kurang ajar!"

Brakk

"Bajingan, apa yang kau lakukan dengan putriku?" Seorang wanita paruh baya segera membanting pintu begitu mendengar suara teriakan dan pukulan dari luar. Begitu dia membuka pintu, yang dia lihat adalah putrinya yang telah dipukul terkapar di lantai.

Wanita itu adalah ibu SinB. Dia segera mendorong suaminya menjauhi SinB dan memeluk SinB yang telah merintih dan meringkuk di lantai.

"Ibu...."

"Dia kurang ajar! Di-"

"Kau yang tidak berguna brengsek! Jadi apa.... Dia tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan anak orang kaya itu, dan itu karenamu! Tapi kau memukulnya atas kesalahan yang kau buat? Dasar tidak tahu diri!" Ibunya kini telah memerah karena amarah. Dia memeluk SinB yang merintih tidak berdaya di pelukannya. "Itu karenamu! Karenamu yang tidak bekerja dengan benar dan malah berjudi dan menumpuk hutang! Keluarga kaya mana yang kau harapkan menjadi besanmu? "

Mendengar teriakan istrinya yang menyalahkannya, ayah SinB berteriak dan membanting vas bunga. Sinb ketakutan mendengarnya, bahkan dia tidak sanggup membuka matanya lagi akibat pukulan yang ayahnya berikan di kepalanya. Dimatanya, begitu dia membuka mata, seluruh dunia terasa berputar.

Brak

Tidak tahu apa yang terjadi, SinB mendengar suara pintu yang dibanting tertutup. Setelah itu, rintihan ibunya yang memeluknya terdengar oleh telinga SinB.

Ruangan itu sunyi begitu ayah SinB keluar dari sana. Yang terdengar hanya isakan pilu ibunya. "Maaf....maafkan ibu yang memberimu banyak rasa sakit"

Tidak berdaya membuka matanya untuk melihat ibunya, SinB menyerah. Semuanya berubah menjadi gelap.

Itu adalah sisi gelap dihidupnya.

Film Out ✓Where stories live. Discover now