41. it's an order!

178 32 16
                                    




Pada akhirnya, kepergian Jungkook menuju negeri tirai bambu itu memang bukan karena krisis di kantor cabangnya, juga bukan karena dia harus pergi menuju universitas Yuna.

Dia bisa dengan mudah menangani orang-orang nya sendiri, dan dia memiliki cara untuk mendisiplinkan Yuna.

Tujuannya yang sebenarnya adalah ini.

Dia telah merasakan pergerakan orang-orang yang mengincarnya bahkan ketika dia berada di negaranya sendiri. Jika dia tidak mengambil tindakan seperti ini, mereka akan dengan perlahan masuk kedalam wilayahnya. Itu lebih berbahaya karena dia memiliki istri dan teman-teman disana.

Sangat mudah membuat saham perusahaan mereka terpengaruh. Itu membuktikan bahwa Jungkook bukanlah orang biasa. Bahkan ketika dia menyamar di negara mereka sendiri, dia masih memiliki kekuasaan.

Saat ini, dia tersenyum miring menatap komputer dengan data yang rumit didepannya. Dia menghembuskan asap dari mulut dan hidungnya. Pandangan matanya berkabut dan sangat tajam dan juga dingin.

Dia harus menyelesaikan mereka sekali dan untuk selamanya.

Walaupun dia berhasil, dia masih tidak bisa keluar tanpa cacat. Bagaimana pun, dia juga mengalami kesalahan saat ini. Dia membuat pengorbanan besar.

Dia telah membuat istrinya mengkhawatirkannya dan sakit, dan juga.... Bayinya.

Dia telah mengorbankan bayinya untuk mereka semua. Karena itu dia tidak bisa gagal. Matanya memerah mengingat fakta itu dan dia mengatupkan giginya rapat-rapat. Dia tidak akan melupakan ini.

Dia mematikan rokoknya diatas asbak dan dia meraih dompetnya. Dia membukanya dan menemukan foto sinb yang tersenyum manis. Dia mengeluarkan foto itu dan mengusap nya, "SinB, maafkan aku...... Baby maafkan ayah"

"Aku akan segera kembali...... Sedikit lagi"






-------------




Ruangan rawat itu kacau. SinB memberontak dan bahkan menarik jarum di punggung tangannya sampai terluka. Dia meraung untuk meminta dibebaskan.

Para perawat dan dokter membujuknya untuk kembali mengobati luka nya di punggung tangannya, ditambah bekas operasi yang belum mengering, itu kembali mengeluarkan darah.

Sowon telah berkali-kali membujuknya dan menenangkannya, namun dia tidak cukup kuat untuk melakukan itu. Dia berkali-kali didorong oleh SinB.

Disisi lain, Taehyung memijat dahinya. Merasa pusing bukan main melihat pemandangan didepannya.

Andai dia bisa mengatakan yang sebenarnya, namun dia tidak bisa!

Yerin yang baru saja masuk untuk berkunjung terkejut melihat kondisi ruangan itu. Dia berjalan menuju Taehyung dan menepuk pundaknya. Hubungan keduanya sedikit lebih baik dari sebelumnya, "Taehyung, apa yang terjadi?"

Taehyung meliriknya, "sesuai yang kau lihat!"

Yerin khawatir dengan sinb, apalagi ketika melihat sowon yang baru saja dibantu salah satu perawat untuk berdiri karena tanpa sengaja didorong SinB. "Taehyung, apa belum ada kabar dari tuan Jeon? Tolong! Lakukan sesuatu! Bagaimana dengan tunangan sowon? Apa dia juga tidak memiliki kabar apapun?"

Taehyung tidak menjawabnya. Dia tidak tidur beberapa hari ini, kepalanya sakit bukan main. Ditambah beban yang harus dia pikul untuk mengendalikan perusaan Jungkook saat ini, ditambah SinB yang sebentar lagi akan gila.

"SinB, tenanglah! Jungkook baik-baik saja! Bukankah aku sudah mengatakan itu kemarin? Seokjin yang memberitahuku! Apa kau tidak percaya kepada kami....?" Sowon kembali mencoba namun yang dia dapatkan adalah amukan SinB.

Film Out ✓Where stories live. Discover now