01. Gadis Tersesat

5.4K 273 3
                                    

Dor..

Dor ..

"Hei kau.. Berhenti! Jangan lari!"

Dua orang pria bertubuh tinggi dengan berpakaian serba hitam layaknya preman berteriak sembari membuang peluru pistol ke udara, langkah kaki mereka gusar mengejar seorang gadis berusia delapa belas tahun juga tengah berlari menjauhi pria tersebut.

Dengan napas tersengal-sengal, gadis itu mulai memasuki area hutan. Menyusuri rumput rindang setinggi pinggang orang dewasa menuju hutan lebat.

Lagnkahnya tidak berhenti untuk terus berlari, membiarkan beberapa luka terbuka bersarang di badan kurusnya; goresan di kaki dan lengan, cucuran darah karena tembakan pistol bersarang dengan lengan kanannya, luka di leher dan dagu juga terlihat akibat berkali-kali terjatuh dan bergesek tanah.

Sekuat tenaganya, walau gadis itu hampir saja pasrah tertangkap, langkahnya terus membawanya membelahi hutan

Dimulai dari melewati pepohonan yang menjulang tinggi, langkahnya tak tersendat berkat sinar cahaya rembulan. Akar-akar pohon ia lewati dan dilompat sebisanya, menyusuri semak-semak, lalu menapaki beberapa batu besar hingga ia berhenti di tepi sungai yang deras.

Sambil mengatur napasnya, gadis itu mengamati area sungai tersebut. Berharap jika ia mendapat jalan untuk bisa melewati sungai. Hingga pandangannya berhenti ke bebatuan berbaris lurus di sana, seperti membentuk sebuah jembatan yang terjal.

Sekali lagi, ia mencari jalan lain selain bebatuan itu, berharap ia menemukan jalan yang lebih aman untuknya. Tapi pandangannya berbalik, mendengar teriakan dua pria itu semakin mendekat.

Gadis itu kembali menatap batu-batu itu.

Kemungkinan ada dua dugaan, ia berhasil menginjak batu-batu itu..

Atau ia akan mati karena terseret arus air danau.

Apa aku bisa melewati danau ini?

Aku pasti bisa.

Iya. Aku pasti bisa.

Pelan-pelan kakinya mundur lalu melompat ke batu pertama. Jantungnya langsung berdetak cepat ketika kakinya mulai merasakan arus danau yang deras dan sangat dingin menusuk kulitnya yang tampat pucat. Menguatkan diri dan hatinya, ia membungkuk dan melompat ke batu berikutnya.

Batu demi batu ia lompati dengan jantung yang hampir ingin meledak di dadanya.

Kini sisa dua batu yang harus ia lompati. Namun batu itu memiliki jarak cukup jauh dari posisi masing-masing. Dan terlihat cukup licin karena arus.

Namun, ia kembali mengumpulkan tenaganya untuk melompat. Dengan keyakinan penuh gadis itu melompat lagi.

Namun sialnya, satu kakinya terpelesat saat memijak batu hingga akhirnya gadis itu tercebur dan otomatis tubuhnya terseret oleh arus.

Dua pria penculik yang mengejar gadis itu terlihat panik menyaksikan kejadian tersebut. Peluh keringat mereka bercucuran ketika pandangan mereka tak lagi menemukan tubuh gadis itu.

"Gadis itu hanyut." Ucap pria itu kepada temannya.

"Bagaimana ini? Apa kita tetap cari gadis itu?"

"Kita balik saja. Ia hanyut. Kita harus kabarkan Tuan kalau gadis itu sudah mati. Bukankah itu tujuan kita?"

Sebelum mereka pergi meninggalkan danau, mereka mengitari area danau, memastikan jika gadis yang mereka kejar itu benar-benar tak terlihat lagi.

******

Suara gelak tawa anak-anak memenuhi sepanjang siang, terlihat beberapa orang sibuk melakukan aktifitas mereka masing-masing.

Ada yang sedang menjemur pakaian, ada segerombolan ibu-ibu sedang berbincang, beberapa lain nya ada yang sedang memotong kayu dengan kapak besar dan ada juga yang sedang memahat kayu dan menenun pakaian mereka.

Lentera Kanwi (Repost)Where stories live. Discover now