36. Dalang yang Sebenarnya

695 60 0
                                    

Ayu dan Clara masih saling menatap tajam. Menunggu diantara mereka yang mulai berbicara.

Ayu mendesah pelan, tangannya menggeser gelas kaca bekas susu putih itu ke arah samping meja minibar. Tatapan Ayu masih tertuju pada Ibu nya yang masih diam berdiri di sana dengan kedua bibir yang masih terkunci rapat.

"Joe yang membawaku ke sini." Ayu menjelaskan tentang dirinya lebih dulu.

Dahi Clara kembali berkerut hingga menyatukan alis matanya berwarna coklat.

"Sekarang giliran kau yang menjawab pertanyaanku."

Clara masih diam menatap Ayu, belum mulai membuka suara.

"Kenapa kau bisa kesini padahal kau dan Oniel sudah bercerai?" Tanya Ayu kembali.

"Kalau kalian belum berceraipun, kau nggak akan datang ke sini. Pastinya kau akan menanyakan pada maid apakah di Rumah ada orang atau tidak. Jika tidak ada orang, baru kau akan berkeliaran di Rumah. Tapi para maid tidak mengatakan apapun padaku tentang dirimu menghubungi mereka."

Setelah Ayu bangun dari pingsan saat bertemu dengan Oniel, Oniel menceritakan apapun mengenainya selama Ayu pergi. Mula dari mencari Ayu di Sungai Langsa, mengadakan konferensi pers, berdebat dengan Gita dan Bagas, bersiteru dengan Gharin, apapun Oniel menceritakan semuanya yang menyangkut tentang dirinya saat Ayu tidak berada di Rumah.

Salah satunya keputusan Oniel mantap menceraikan Clara, ketika wanita paruh baya itu kembali ke tanah air setelah berpergian ke Jepang. Dan setelah mereka resmi bercerai, diantara mereka belum ada lagi saling bertemu. Bahkan mereka sudah tidak berkomunikasi kembali.

Setelah ketukan palu sudah diketuk diatas meja hijau, mereka sepakat untuk tidak saling mengganggu satu sama lain. Mengakhiri status suami istri bohongan mereka dan melanjutkan hidup masing-masing.

Hebatnya hubungan terbaru mereka belum tercium oleh awak media, sehingga sampai saat ini belum ada desas-desus berita perceraian mereka yang keluar dari surat kabar, majalah, serta berita online.

Dalam hal tersebut, Oniel memang lihai menyembunyikan berita dari awak media.

Mendengar keputusan mereka berdua berpisah cukup membuat Ayu kembali terpukul. Tetapi Ayu memahami situasinya, dari awal mereka membentuk hubungan ini memang tidak ada dasar cinta diantara mereka. Sudah hidup bersama lebih dari belasan tahun, namun memang nyatanya mereka tidak ditakdirkan untuk saling mencintai.

Ayu hanya bisa mendukung keputusan kedua orang tuanya. Setelah Oniel mengatakan hal itu padanya, Ayu melihat perasaan lega dari sorot mata Oniel. Seolah Oniel begitu bebas dari pikulan bebannya. Ayu hanya tersenyum simpul saat itu serta memberi semangat pada Oniel.

Balik lagi mengenai Clara. Beberapa pertanyaan untuk dilayangkan kepada Clara yaitu untuk apa ia datang mengunjungi Rumah Oniel? Atau sebenarnya Clara sudah tahu bahwa Ayu sudah ditemukan dan kembali ke Rumah Oniel hingga ia berani datang?

Namun dari reaksi wajah wanita itu saat menatap Ayu begitu tercengang, membuat Ayu kembali mencari alasan yang sesuai kenapa Clara datang kesini tanpa ada Oniel di tempat.

Clara tidak kaget mendengar pertanyaan Ayu. Tanpa ditanya pun Clara yakin bila Oniel sudah menceritakan hubungan mereka pada anak perempuannya.

"Aku cuma ingin mengunjunginya saja. Apakah itu salah?" Balas Clara sambil mengendikan bahu. Wajah anggunnya seolah cuek, namun sorot matanya terlihat menyembunyikan sesuatu. Ayu melihat sorot mata itu.

"Benarkah itu? Bukan karena kau datang ke sini karena kau sedang mencari tahu disaat Oniel tidak berada di Rumah?"

Badan Clara seketika menegang. Dan Ayu menangkap reaksi itu.

Lentera Kanwi (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang