38. Kediaman Oniel

733 67 0
                                    

Dua mobil Range Rover hitam melaju kencang membelahi jalan raya yang dipadati kendaraan umum. Dua mobil itu melintas cukup kencang hingga decitan roda mobil mereka terdengar, membuat beberapa penduduk Kota melirik kearah mobil mereka.

Penduduk itu memasang wajah was-was sambil memerhatikan mobil gagah itu, terlihat dua mobil tersebut dalam keadaan darurat. Satu mobil itu diisi oleh Joe dengan dua rekan lain, sedangkan satu lagi diisi oleh Satuk, Arraf, Gita, Mekar dan Bagas yang dikendarai oleh Satuk.

Kenapa Satuk bisa mengendari mobil sendiri, padahal Joe datang bersama rekannya ke Suku Kanwi hanya dengan satu mobil saja?

Jawabannya hanya satu hal, Satuk membeli mobil tersebut dengan menggunakan uang tunai yang telah ia simpan selama ini, Satuk langsung membeli mobil baru di Dealer dan langsung mengendarainya menggunakan plat mobil sementara.

Bahkan dengan uang itu dia juga membeli pakaian baru untuk dirinya, Mekar serta Arraf. Bagas dan Gita hanya bisa melongo memandangi Satuk membawa uang gepokan penuh di dalam karung besar untuk membeli keperluan mereka menuju kediaman Oniel, serta mobil baru itu.

Mendengar Ayu diculik oleh orang yang tidak dikenal, secara langsung membuat Arraf bergegas meminta Joe untuk mengantarnya ke Kota. Tanpa berpikir ulang Arraf mengajak Satuk untuk kembali kompak dan mulai mencari Ayu bersama-sama.

Segera Satuk berlari ke Pondoknya dan menggendong karung besar dari dalam kamarnya. Satuk dan yang lainnya langsung masuk kedalam mobil Joe dan meminta rekan Joe mampir terlebih dahulu ke Dealer untuk membeli mobil saat itu juga, karena mobil yang Joe bawa hanya cukup untuk enam orang penumpang. Mereka tidak mungkin berdesak-desakan selama berjam-jam di dalam mobil itu. Apalagi dalam keadaan seperti ini.

Arraf sempat tersentak melihat uang tunai yang telah Satuk simpan selama ini. Namun ia hanya menghela nafas sambil tersenyum, ternyata uang tersebut sungguh berguna dalam keadaan genting seperti ini. Dan Arraf tidak menampik bila ia juga membutuhkan uang itu untuk keperluannya selama di Kota mencari keberadaan Ayu.

Setelah Satuk membeli mobil, Satuk mengunjungi toserba untuk membeli pakaian sementara untuknya, Arraf dan Mekar. Tidak mungkin mereka tiba di Kota dengan berpakaian Adat Suku, apalagi pakaian pria hanya celana panjang berbahan sutra tanpa atasan. Sehingga Satuk membeli beberapa kemeja sedangkan Mekar membeli sebuah cardigan saja. Lalu Satuk juga membeli sepatu untuk mereka bertiga.

Saat ini tatapan Satuk hanya tertuju ke arah jalan raya sambil mengendari mobil dengan laju yang cukup kencang. Jarum speedometer menunjukan ke arah angka seratus dua puluh, tidak menghentikan Satuk untuk terus melaju melewati kendaraan lalu lalang dan beberapa orang yang ragu-ragu menyebrangi jalan agar mereka tiba menuju kediaman Oniel. Disusul oleh mobil Joe yang berada di belakang mobil mereka.

Gita dan Mekar saling berpegangan erat sambil menatap takut ke arah depan mobil. Sedangkan Bagas hanya berpegangan ke gagang mobil yang berada di atas kepalanya sambil ikut menatap ke arah jalan raya. Arraf sangat gelisah dan cemas, tetapi ia berusaha fokus memberikan arahan pada Satuk menuju lokasi. Tak luput memperingati Satuk agar ia tidak menabrak kendaraan lain atau seseorang yang berada di sisi jalan.

"Ke kanan Satuk."

Arraf memberikan arahan pada Satuk melalui maps yang ada di ponsel. Satuk langsung memutarkan stir mobilnya ke kanan agar roda mobil itu berbelok sesuai apa yang Satuk mau.

Di mobil Range Rover lain, Joe hanya menatap tak percaya pada mobil yang dikendarai Satuk. Laju mobil mereka yang cukup kencang membuat rekan Joe yang menyetir mobil sempat kewalahan mengikuti mobil mereka agar kendaraan mereka terus berdekatan.

Joe tidak mau ambil pusing dengan lajuan Satuk yang ugal-ugalan, pikirannya sudah bercabang memikirkan kondisi Rumah Oniel serta keadaan Ayu sekarang. Terakhir Joe diinfokan kembali oleh anak buah Oniel yang berada di Rumah bahwa mereka dibekukan dan diikat di dalam gudang rumah. Setelah mereka terlepas, rumah sudah dalam keadaan berantakan dan Ayu tidak berada di sana.

Lentera Kanwi (Repost)Where stories live. Discover now