RIONEL || LIMA

63K 3.1K 14
                                    

Sebelum itu, supaya tidak ketinggalan cerita menarik dari Author, boleh dong Follow ig Author. @Its_evi.en dan @wattpad_Elshiii

Vote
.
.
.
Komen
.
.
.
Share
.
.
.

Happy Reading



Elena menatap Alesya dan Tiara yang duduk manis di depannya sekarang sambil tersenyum tak jelas membuat Elena mengerutkan kening. Dan kini ketiga gadis itu sedang berada di kos-kosannya.

"Tadi kan El, lo janji mau cerita sama kita, dan sekarang kita penasaran kenapa lo nangis gak jelas kayak tadi?" tanya Tiara dan diangguki oleh Alesya dengan antusias.
H

anya karena hal itu, mereka datang.

Elena menatap kedua temannya itu tanpa ekspresi, cukup lama hingga dia menghela nafas dan menunduk dalam dengan mata terpejam. Dan tanpa diketahui kedua temannya itu, jantung Elena sekarang sudah berdetak tak karuan. Keadaan cukup kacau sekarang. Dia bimbang untuk cerita. Dia juga sangat takut saat kedua temannya itu tidak menerimanya, atau menjauhinya?

"El...," panggil Alesya sambil memegang pundak Elena lembut. Membangunkan Elena dari keterbengongannya.

Elena mendongakkan kepalanya dan menatap Alesya dengan sorot mata terluka.

"Apa seberat itu, El?" tanya Tiara.

Elena lagi-lagi menghela nafas dan menunduk. "Iya. Tapi aku akan cerita..." walau nyatanya menang berat, tapi dia butuh teman cerita supaya bebannya berkurang, setidaknya sampai dia menemukan jalan keluar atas apa yang telah dia perbuat.

"Sebenarnya... waktu di mana aku ikut ke pesta ulang tahun kak Victoria, malam itu... m..malam itu..." Elena berucap sambil gelagapan. Dia takut.

"Kenapa El... waktu itu lo kenapa? Cerita sama kita? Kita akan bantuin lo kalau lo punya masalah. Percaya sama kita."

Elena menatap sorot mata Alesya dengan mata berlinang air mata sebelum mengangguk dan menarik nafas panjang.

"Malam itu aku..."

Elena pun menceritakan semuanya. Tidak ada yang terlewat walau gadis malang itu bercerita dengan gelagapan dan terbata-bata. Sesekali dia berhenti sejenak saat melihat wajah syok kedua Alesya dan Tiara. Elena tersenyum tipis di akhir cerita dan bertepatan dengan air matanya yang turun membasahi pipinya. Rasa sakitnya memang berkurang, dan bertambah saat mengingat malam kelam itu.

"El...," ucap Alesya lirih. Mata gadis cantik itu sudah berlinang air mata. Dia menatap Elena dengan tatapan terluka dan penuh bersalah. "El... m-maafin g-gue... ini semua salah gue. Seharusnya..."

"Udah lah Sya, bukan salah kamu juga, mungkin... mungkin ini udah takdir kan," ucap Elena sambil tersenyum tipis. Memotong perkataan Alesya. Mencoba memberitahu bahwa ini semua adalah takdir.

Dan hal itu mampu membuat Alesya menangis sejadi-jadinya. Gadis itu langsung berhamburan memeluk Elena. "Maafin gue El... ini salah gue..." isaknya, karena itu juga termasuk salahnya.

"Udah Sya... berhenti salahin diri lo, karena ini bukan salah lo." Elena tersenyum sambil menahan agar tidak menangis lagi. Mungkin itu sudah cukup, karena tidak ada gunanya juga menyesali takdir yang sudah terjadi.

RIONEL (Telah Terbit)Where stories live. Discover now