RIONEL || DELAPAN BELAS

43.4K 2.2K 39
                                    

Vote

Komen

Komen

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


.

Happy Reading
.








Satu bulan hubungan Elena dan Rion sudah berjalan. Pernikahan tanpa cinta atau cinta sepihak itu benar-benar tidak ada perubahan. Sikap Rion semakin cuek dan Elena lelah dengan sikap Rion namun masih tersisah sedikit di dalam dirinya untuk berjuang.

Hari-hari terus berlalu, kegiatan mereka nampak monoton. Kurangnya interaksi dan kedekatan yang membuat mereka semakin jauh.

Setiap pagi, Rion tidak sarapan, hanya melewati Elena di meja makan dan pergi ke sekolah begitu saja. Pulang malam dan masuk ke kamar seperti itu kadang lebih sering dia lakukan.

Seperti hari ini, Rion berangkat ke sekolah. Meninggalkan Elena masih sarapan di meja makan, dengan hidangan yang selalu Elena siapkan. Tentu untuk dirinya juga.

Elena pun berangkat sekolah, sampai tepat waktu baru lonceng berbunyi. Dia termenung di mejanya dan menopang dagu. Memikirkan apa yang harus dia lakukan agar hubungannya dan Rion berjalan dengan baik. Bukannya malah semakin buruk.

Seketika Elena teringat sesuatu. Dia roboh tasnya yang berada di laci dan mengeluarkan ponsel. Mengotak-atik benda itu sambil tersenyum tipis.

To : Rion❤️‍🩹

Ri, hari ini jadwal chek up. Kamu temani yah, pliss! Kali ini aja.

Pesan itu terkirim namun belum dibaca juga. Elena kembali termenung dan menatap keluar jendela kaca kelasnya. Waktu terus bergulir, jam istirahat baru saja berakhir, semua murid berhamburan masuk ke ruangan masing-masing kecuali kelas Rion, yang berjalan ke arah lapangan basket. Karena hari ini jadwal olahraga di kelas mereka.

Dengan seksama, Elena memperhatikan Rion. Tersenyum sendiri saat baru saja mengagumi tubuh atletis pemuda itu.

Beberapa siswa lain juga nampak sama seperti dirinya, hingga sebagian cewek dari kelas lain berdiri di pinggir lapangan, memperhatikan Rion dan menyemangati pemuda itu saat dia melemparkan bola ke keranjang. Padahal tidak ada pertandingan di sana.

Seketika ide muncul di kepala Elena, dia berbalik badan dan keluar dari kolom mejanya, melewati teman-temannya yang baru saja mau duduk di bangku mereka masing-masing.

"Mau ke mana?" Alesya bertanya. "Guru bentar lagi masuk yah, udah di depan sana." Dia menunjuk pintu masuk.

Elena mengangguk, tanpa memyahut dia berlari ke luar dari kelas. Menghiraukan tatapan heran teman sekelasnya termasuk Tiara dan Alesya.

Elena kembali berlari ke arah lapangan, entah hal gila apa yang ingin dia lakukan.

Saat sudah dekat lapangan, dia berhenti. Dia tatap Rion yang memantul-mantulkan bola dengan gerakan yang lincah. Entah kenapa, Elena seketika terpesona, padahal bukan hanya Rion di sana, tapi banyak pemuda lain. Niatnya memang hanya untuk menonton seperti beberapa gadis dari kelas lain. Mungkin hanya untuk sebentar.

RIONEL (Telah Terbit)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें