RIONEL || TIGA PULUH SATU

52.6K 2.8K 60
                                    

Sebelum ke intinya, utamakan Votenya man-teman, karena itu sangat membantu Author. Itu gak akan makan waktu 1 menit kok, cuman satu detik doang. Vote yahh... komen juga pada typo atau hal lain.

Happy Reading

Hari ini, Elena kembali sekolah, setelah satu hari libur karena sakit. Dan berangkat bersama Rion tadi pagi. Kembali melempar senyum saat keduanya ingin ke kelas mereka masing-masing.

Rumor yang beredar juga semakin luas terdengar tentang berakhirnya hubungan antara Rion dan Victoria, dan kini Rion menjalin hubungan dengan Elena. Tidak banyak siswa yang menyalahkan Elena atas berakhirnya hubungan mereka, dan tidak banyak siswa yang mengatakan bahwa dialah dalangnya.

Elena tak ambil pusing. Dia lewati siswa yang mencibirnya seolah angin lalu yang memang harus berlalu.

Pada jam istirahat, Elena tidak ke kantin. Alasannya tentu saja kedua temannya, teman terbaiknya, Alesya dan Tiara meminta penjelasan atas kedekatannya dengan pemuda famous di sma Antariksa, yaitu Rion.

"Jadi, mau cerita dari mana nih?" Tiara menatap Elena lamat-lamat dan bertanya sambil menilai ekspresi yang akan Elena tunjukkan. Meneliti jika Elena tidak berbohong.

"Kalian mau dengar apa?" kata Elena menyahut, kembali dia bertanya mencoba mengulur waktu. Karena, dia juga belum berniat atau belum siap menceritakan segalanya. Mungkin waktu saja yang menjelaskan perlahan, walau Elena juga takut waktu itu akan semakin mendekati mereka untuk menjelaskan semua kebohongannya.

"Hubungan lo sama Rion!" Alesya dengan cepat menyela. Memasang wajah intimidasi dan menuntut penjelasan dengan wajah penasarannya, mungkin jika Elena menunda menjelaskan sekarang, pasti dia tidak henti-hentinya diteror oleh keduanya. "Awal kalian dekat, sampai-sampai boleh berangkat sekolah sama-sama, boncengan lagi!"

"H-hubungan aku sama ... Rion?" tanyanya gelagapan. "Emangnya hubungan apa sih? Gak ada yang serius lho!" Karena mereka belum sedekat status mereka--suami istri tentunya.

"Jangan bohong!" Dengan gaya sok mengintrogasi, Tiara menunjuk wajah Elena dengan sengit. Matanya sedikit menyipit seolah dia menunjukkan jiwa penasarannya dari sana. "Lo mau kita berdua mati penasaran hanya karena lo? Plis lah, tinggal cerita! Gak bakal ada yang terjadi kalau lo udah cerita!!" katanya fruatasi.

Setelah Tiara kembali menghela nafas dan memperbaiki duduknya agar duduk dengan baik dan tenang, terdengar kekehan Elena. Melihat wajah kesal kedua temannya ternyata sedikit menghiburnya.

"Mm ... jadi kalian mau aku ngarang cerita gitu? Kalau aku sama Rion itu saling mencintai dan memutuskan menjalin hubungan, jadi sepasang kekasih?" kesal Elena. Dia sudah berulang kali menegaskan dalam dirinya, tidak ada hubungan serius antara dirinya dan Rion. Pemuda itu bahkan tidak pernah berbicara tentang perasaannya kepada Elena. Jadi, apa hubungan serius mereka?

"Terus kenapa lo bisa bareng sana Rion tadi?" Suara Alesya terdengar setengah pasrah karena kurang puas dengan jawaban Elena.

"Itu ... karena ... Rion ... kasih tumpangan sama aku. Iya, kami ketemu tadi di jalan mau ke sekolah, dan dia ngasih, oh enggak, aku yang minta tumpangan!" jawab Elena terbata-bata.

Mata Alesya dan Tiara semakin menyipit menatap Elena. Mereka belum percaya juga dengan omong kosong Elena.

"Lo gak seberani itu El!" kata Tiara mengingatkan, Alesya juga nampak mengangguk karena sangat setuju dengan ucapan Tiara. "Dan Rion gak sebaik itu sampai-sampai harus ngasih lo tumpangan. Kalian gak sedekat itu kan?"

RIONEL (Telah Terbit)Kde žijí příběhy. Začni objevovat