RIONEL || DELAPAN

57.3K 3K 62
                                    

Kepada pembaca setia Rionel, maaf bangat karena membuat kalian menunggu. Dan Thaks buat pembaca 500.

Yaudah... langsung baca aja...


Happy Reading




Saat Rion melangkahkan kakinya masuk ke rumahnya, belum sampai pemuda itu ke kamarnya, dia sudah di hadang oleh Arya--ayahnya yang duduk di ruang keluarga hanya dengan ucapannya saja.

"Rion... sini sebentar, papa mau ngomong serius..!" ucap pria itu dengan suara dingin dan mencekam. Rion mendengus tetapi tidak bisa membantah, dan dia mengikuti saja apa yang ayahnya itu ucapkan.

"Papa mau ngomong apa?" tanyanya saat sudah duduk di depan ayahnya itu dan tatapan keduanya langsung saling terkunci.

"Besok kita akan ke desa Cianjur---"

"Desa? Buat apa?" tanya Rion memotong ucapan Ayahnya.

Arya menghela nafas sebelum melanjutkan kembali ucapannya. "Apa kamu sudah menemukan gadis yang kamu bobol itu?" tanyanya sambil tersenyum miring. "Payah! Papa udah temukan gadis itu, papa sempat menyuruh anak buah papa buat cari gadis itu... tapi mereka bilang kalau gadis itu tidak berada di kosannya..."

"Jadi...?"

"Hmm... Dan setelah diselidiki lagi, ternyata gadis itu pulang kampung...."

Rion terkekeh dan tersenyum smirk. "Cianjur... desa gadis kampungan itu kan?" Ayahnya hanya mengangguk saja. "Jadi maksud papa kita bakal jemput gadis yang bukan siapa-siapa itu ke desa?"

"Hmm."

"Tapi... kalau gadis murahan itu udah pulang ke kampungnya, buat apa kita harus cari lagi? Berarti kita udah gak punya urusan apa-apa lagi kan? Semua udah beres, jadi apa lagi masalahnya sekarang?!!"

Arya mengepalkan tangannya kuat. "Diam kamu!!! Keputusan papa udah bulat, papa bakal tetap nikahin kamu sama gadis itu. Dia gadis baik-baik, bukan gadis murahan seperti apa yang kamu bilang!! Kamu paham?"

"Egois...! Papa egosi!"

"Kalau kamu membantah ucapan papa, maka kamu harus angkat kaki dari rumah ini!! Jangan membawa uang sepeser pun!!! Kamu paham Rion?!!"

"AKKKHHH... TERSERAH SAMA PAPA. BUAT APAPUN YANG MENURUT PAPA BAIK SAMA PAPAH!!" teriak Rion setelah menarik rambutnya frustasi lalu pergi dari sana dengan berlari kecil keluar dari rumahnya.

Arya menatap punggung anaknya itu sebelum menghela nafas dan memijit pelipisnya karena merasa sedikit pusing.

"Rion... ini demi kebaikan mu nak," ucapnya dengan kepala menunduk.

"Pah... udah, gak usah khawatir..., setuju atau tidak setuju, ini tetap harus dilakukan," ucap Reni yang datang tiba-tiba dan mengelus pundak suaminya itu.

Arya mendongakkan kepalanya dan tersenyum manis lalu menganggukkan kepalanya. "Iya mah, papa yakin ini jalan terbaik buat Rion."


-------

Keesokan paginya, Rion sudah bangun dari tidurnya dan sudah memakai seragam sekolahnya. Pemuda itu semalaman tidak pulang ke rumah dan memutuskan untuk menginap di apartemennya sendiri. Tentu saja itu hadiah dari kakeknya saat usianya 17 tahun, hampir 2 tahun yang lalu.

RIONEL (Telah Terbit)Where stories live. Discover now