RIONEL || TUJUH

54.6K 3K 6
                                    

Balik lagi sama saya guysss...

Gimana, lama yah authornya up. Maaf bangat yah... tiap hari serasanya kalau otak Author blank. Maaf bangat sebesar-besarnya.

Oke fiks... author up kali ini untuk part tujuh.
Eitzss... sebelum di baca, jangan lupa komen  dan follow ig author yaitu... @Its_evi.en dan @wattpad_Elshiii

Oke, kalau udah langsung baca aja!


Happy Reading









Sesampainya Elena di kampung halamannya, ada rasa bersalah yang sangat besar yang tertanam di benaknya kepada kedua orang tuanya di sana. Semua harapan kedua orang tua hancur olehnya. Dan Elena masih ingat saat dia diberangkatkan kedua orangtuanya itu dengan air mata haru untuk menuntun ilmu ke kota. Dan sekarang dia mematahkan semangat ayah dan ibunya itu.

"ELENA, APA INI, HAH?!! AYAH MENYEKOLAHKAN MU KE KOTA BERHARAP SUATU SAAT NANTI KAMU AKAN JADI LEBIH BAIK DARI KAMI, TAPI APA... KAMU MEMBUAT AYAH MALU, ELENA. AYAH MALU, MAU DI MANA AYAH TARUH MUKA AYAH INI, HAH... JAWAB ELENA!!!" bentak Wudin Sandrijan--- ayah Elena yang mengamuk besar saat mendengar penuturan istrinya barusan.

"M..maafin Lena Ayah," ujar Elena dengan suara tercekat-cekat dan kepala yang menunduk karena takut menatap wajah garang ayahnya. Jujur saja, sebenarnya ayahnya itu sangat baik kepadanya, namun jika sudah mengamuk maka akan berbeda 180 derajat. Elena paham, ini semua juga terjadi karenanya.

"DIAM KAMU!!! AYAH UDAH KECEWA BESAR SAMA MU, ELENA. LIHAT KAMI...! APA KAMU MAU SEPERTI AYAH DAN IBUMU INI HAH?!! APA KAMU MAU HIDUP SUSAH SEPERTI KAMI?! BAGAIMANA DENGAN MASA DEPANMU NANTINYA, HAH?!!"

"M...maaf ayah... Elena minta maaf. Elena mohon, maafin Elena ayah, El sadar, Elena salah, maafin Elena ayah..." Gadis itu masih tetap menunduk dan menangis.

Wudin memejamkan matanya dan menekan pangkal hidungnya karena kepalanya tiba-tiba saja berdenyut ngilu.
"Ayah kecewa, El. Ayah kecewa sama kamu." Setelah mengatakan itu, pria paruh baya itu langsung pergi dari hadapan Elena menuju kamarnya.

Elena menatap punggung ayahnya dan menggelengkan kepalanya dengan lemah. Lalu dia beralih menatap ibunya yang menangis dalam diam duduk di kursi rotan yang ada di rumahnya itu.

"Maafin aku, bu," ucapnya dengan suara serak dan lemahnya.

Tidak ada jawaban dari sang ibu membuat Elena menunduk dan menangis sejadi-jadinya.

----

"Rion! Rion!... gue tau siapa cewek yang lo tidurin malam itu!" ucap Sean heboh membuat semua atensi teman-temannya yang berada di markas langsung menoleh kepadanya. Begitu juga dengan Rion yang awalnya berbaring di sofa dengan mata terpejam langsung membuka matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk menatap Sean.

"Lo bilang apa barusan?" tanya Rion dengan aura dinginnya.

"Ck! Iya lho, gue tau cewek yang lo tidurin malam itu," jawab Sean sekali lagi.

"Siapa?" tanya Bara diangguki oleh Arland dan juga Ciko. Mereka juga sangat penasaran.

"Buat kalian, keluar semua!!" ucap Rion tegas menunjuk anggotanya yang lain, kecuali teman-teman dekatnya itu.

RIONEL (Telah Terbit)Where stories live. Discover now