RIONEL || DUA PULUH EMPAT

42.9K 2.1K 322
                                    

Utamakan Vote dan komennya guysss!!

Vote

Vote

Vote

Udah belum? Kalau udah cusss... baca aja langsung.

Kalau boleh komen juga yah😊

Happy Reading

.
.
.
 

   

Keesokan harinya, Elena makan siang, berdua bersama dengan Rion, yang pulang dari sekolah lebih awal tidak seperti biasanya.


Di meja makan, Elena menyiapkan semua. Menyendokkan nasi ke piring Rion, tanpa dicegah pemuda itu lagi. Setelah selesai, dia buat untuk dirinya sendiri dan mengambil tempat duduknya di sisi Rion. Mereka makan dengan keheningan yang tercipta.

Setelah lama keheningan di sana, Rion pun membuka suara. Dia tidak suka suasana seperti itu, hening yang membuat mereka berdua canggung.

"Kemarin ... mama datang?" tanyanya yang mungkin dia tau sendiri jawabannya. Elena mendongak dan menghentikan kunyahannya. "Apa aja yang kalian bicarakan?"

Elena menggeleng samar. "Mama gak mampir, cuman nganterin aku dari sekolah," jawab Elena, jujur dan seadanya. "Dan ... ngirim baju buat kita berdua untuk acara mama nanti malam. Udah aku taro di kamar kamu. Nanti kamu pake itu."

Rion memperhatikan Elena lamat-lamat. Menyimak ucapan lembut yang keluar dari mulut wanita itu. Entah lah, akhir-akhir ini, Rion seperti lebih menikmati kebersamaannya dengan Elena. Mungkin karena wanita itu lembut, dari segi bicara dan bertindak.

"Oke," sahut Rion. Kembali dia memperhatikan Elena yang kembali menikmati makanannya. Tapi, detik berikutnya, dia sadar. Ada yang aneh darinya. Tak ingin lama-lama di sana, akhirnya Rion bangkit berdiri dari kursinya, pergi dari sana, meninggalkan Elena tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Elena yang merasa hampa seketika menatap punggung Rion yang semakin jauh. Sepele menurutnya Rion akan keberadaannya. Lalu, dia lihat makanan Rion yang sisa. Apa masakannya kurang enak? Dia menghela nafas, selalu seperti itu. Dan dia harus memperbanyak stok kesabarannya menghadapi Rion yang semena-mena terhadapnya.

*
*

Elena membulatkan matanya saat membuka pintu apartemen. Dia temukan dua wanita muda di sana yang memegang dua koper kecil. Saat Elena bertanya mereka siapa, kedua wanita itu tersenyum sambil menjawab. Mereka adalah MUA yang dikirim ibu mertuanya untuk meriasi dirinya.

Setelah terdiam cukup lama di sana, akhirnya Elena mempersilahkan masuk. Memberi mereka minuman terlebih dahulu dengan perasaan yang kacau. Dia benar-benar bingung, ingin menolak tapi dia merasa tak enak kepada kedua wanita itu dan ibu mertuanya.

Akhirnya Elena mengajak keduanya menuju kamarnya, agar mereka bersiap-siap di sana. Tapi sebelum itu, Elena ke kamar Rion. Dia ketuk pintu kamar pemuda itu guna membangunkan sang empu.

"Ri!" panggilnya. "Bangun, kamu harus siap-siap," katanya. Lalu terdengar erangan dari kamar itu yang berarti Rion terusik.

Pemuda itu menggumam. Mengatakan dengan gumaman oke, atau iya.

RIONEL (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang