{3}. Menikmati Senja Bersamamu//

110 6 0
                                    


Happy reading📖

Tandai typo!!!!!

--DERMAGA//--

Sore yang sangat cerah seperti secerah senyuman gadis yang sedang duduk di kursi yang berada di depan pintu rumah nya sambil menikmati angin sepoi-sepoi, ia tersenyum memandangi layar handphone nya dan sesekali tertawa.

" Lama-lama gw bosen main HP. " Batinnya, ia menggerakkan jari jempol nya pada layar, ia mengetik sesuatu di sana dan menempelkan benda itu di di telinga nya.

Halo mah. Sapanya ketika melihat sebuah tulisan yang bertuliskan  'terhubung.'

Iya, ada apa lilya?

" mah kapan pulang nya, aku kesepian. " kata lilya sembari membenarkan poni tipisnya yang di terbangkan oleh angin.

Mungkin nanti malam, soalnya mamah lagi sibuk banget, maaf ya. ucap mamah lilya dengan nada bersalah, membuat gadis itu mendesah kecewa.

" kalo papah pulang gak nanti? "

Kalo itu mamah nggak tau. Kamu tanya sendiri ya sama papah.

Tit tombol yang awalnya berwarna hijau sekarang berubah menjadi berwarna merah. Ia mematikan HP itu dan menaruh benda persegi panjang itu di pahanya.

" Akhir-akhir ini mamah sama papah sibuk terus, gak kayak satu tahun yang lalu, ck. " Decaknya, kemudian ia bangun dari duduknya dan masuk ke dalam rumah. Lilya kembali duduk di sofa sambil menyalakan TV dengan remot, lilya mengedarkan pandangannya dan beralih ke salah satu bingkai poto yang sudah agak pecah, ia mengamati benda itu cukup lama.

" Dulu gw se-introvert itu ya, sampai-sampai gak ikut poto keluarga. " Ucapnya sambil terkekeh. Kemudian mengalihkan pandangannya ke acara TV yang ia tonton.

" Oiya, omong-omong manusia yang bernama candra itu tetangga-an sama gw kan, mending samperin ah. Tapi nanti gw dikira sokab lagi?. " Lilya sangat butuh teman hari ini, ia memikirkan perkataan nya tadi gak mungkin kan ia harus mengganggu anak orang, sedangkan ia baru saja mengenal candra baru-baru ini, ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke taman.

Lilya mengganti pakaiannya dengan hoodie berwarna cerah, gak mungkin kan ia harus memakai warna yang gelap sedangkan diluar cuaca sedang panas, tak lupa ia juga mengikat rambutnya dan meninggalkan beberapa helai rambut yang tak bisa di ikat.

Ia mengunci rumah dan berjalan pergi meninggalkan rumah berwarna biru muda itu. Lilya menghentikan langkah nya ketika seseorang memanggilnya.

" Lilya. "

" Hm, candra? " Ucap lilya sambil menyamakan langkah nya dengan laki-laki itu. Ah, tinggi mereka hampir sama, lilya yang memiliki tinggi 173cm yang juga termasuk perempuan yang paling tinggi di kelasnya, sedangkan candra memiliki tinggi hanya 177cm tapi dia juga termasuk sudah tinggi di bandingkan dengan kedua sahabat nya, ayyan dan alfa.

" Lo mau kemana?. " Tanya candra.

" Ke taman. Tadi awalnya gw mau ngajak lo ke taman tapi, gak jadi. " Candra tertawa mendengar tuturan itu.

" Kenapa gak jadi?. "

" Gak ah, nanti gw dikira sokab lagi. "
Lilya menendang kerikil-kerikil yang menghalangi jalan nya dengan sedikit kesal, entah kenapa.

" Sokab? Artinya? "

" Sok akrab. " Jawab lilya membuat candra memasang wajah yang cukup menyebalkan menurut lilya, sehingga tangan kanan lilya memukul wajah candra dengan agak sedikit keras, membuat orangnya mengaduh kesakitan. Ketika pemuda itu ingin membalas perbuatan gadis di depan nya tetapi lilya lebih dulu menyelamatkan dirinya sendiri.
Mereka saling kejar di jalan yang lumayan sepi di sore hari itu.

DERMAGA// (END) Where stories live. Discover now