{43}. I LOVE YOU Warga Bumi Pasundan! //

33 3 0
                                    

Happy reading📖

Anyeong.. Aku balik lagi dengan membawa part baru... Hari ini hari selasa yang sangat cerah di desa aku, bagaimana dengan kalian?

Seperti biasanya jangan lupa vote, follow, komen!

Tandai typo!!!!!

" Di ujung nabastala kota bandung,
Kita bangun rasa yang tak berujung,
Lalu kita tertawa di puncak gunung,
Dan berbagi lara di bawah mendung."

--Dermaga//--

Sudah satu minggu terlewati, ada begitu banyak kejadian-kejadian yang tak terduga dalam hidup ini.

Kalian liburan ke mana saja ketika libur semester? Diam di rumah? Tidak apa-apa, THE JAM9T juga memilih untuk sibuk di rumah, menghabiskan waktu dengan memainkan gadget yang merajalela dunia sekarang ini.

" Cat.. Ezar mana? " Cari seorang gadis dengan mata yang ke sana ke mari.

Pemuda dengan hoodie pink sebagai penutup tubuhnya itu menunjuk sebuah ruangan. " Dapur, lagi masak."

" Anjay, calon suami. " Catra menggeleng melihat perempuan itu menghampiri saudara kembarnya dengan senyum yang merekah.

Lilya berdiri di ambang pintu tak bersuara berniat ingin mengagetkan sahabatnya. Sebelum itu, ia memperhatikan bagaimana cara pemuda itu memotong sayuran dan menggoreng ayam.

" HEY! " Lilya menepuk bahu candra keras membuat pemuda yang ia kagetkan sedikit kaget.

" Lilya.. Gw kira siapa tadi. " Cewek dengan rambut pendek yang ia potong lagi itu tertawa atas apa yang ia lakukan tadi.

" Ayamnya gosong tuh. " Candra langsung melihat ayam yang ia goreng dan membalik nya agar tak gosong.

Lilya mengambil pisau dan memotong sayur wortel dan kentang yang tinggal setengah.

" Lepas, biar gw aja nanti. "

" Nggak, gw kan mau belajar masak. "

Candra kembali melanjutkan acara menggorengnya, sesekali melihat cara lilya memotong kentang itu.

Potongan terakhir, lilya menaruh potongan kentang dan wortel itu di wadah berukuran kecil, candra memberikan cewek itu spatula.

" Hah? Buat apa? "

" Katanya mau belajar masak, coba goreng tu ayam. " Lilya tersenyum bahagia dan cuci tangan sebelum menggoreng ayam yang akan ia taruh di wajan yang sudah terisi minyak yang panas.

" Jangan di lempar, Hati-hati aja. " Lilya menurut, menaruh ayam itu dengan penuh hati-hati.

" Setiap pagi, lo sering masak buat sarapan cand? " Candra mengangguk.

Terkadang setiap hari pemuda itu harus memasak untuk makan papah dan catra. Tetapi, ketika papahnya tak pulang, ia dan catra akan membeli makanan dari luar.

Setelah selesai acara bikin lauk, lilya menolong candra membawa piring-piring ke meja makan yang berada di ruang sebelah.

Lilya kembali ke dapur dan mendapati pemuda itu sibuk dengan handphonenya. " Lo nggak ikut sarapan cand? "

DERMAGA// (END) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن