{24}. Apa Itu...Bahagia?//

46 3 0
                                    

Happy reading📖

Tandai typo!!!

--Dermaga//--


Senja sudah mulai menampakan dirinya. Semua manusia mulai menghentikan aktivitas mereka yang telah di mulai dari pagi. Terlihat kedua insan yang berbeda kelamin sedang duduk-duduk di taman yang berada di rumah sakit, sembari menikmati indahnya ciptaan Tuhan. Mereka mengobrol bercerita riang tentang kehidupan mereka masing-masing.

" Gw baru nyadar kalau ternyata... Keluarga gw rusak. " Lirihnya.

Pemuda yang duduk di atas kursi roda itu berucap lirih ketika mengatakan itu, ia terus memandang senja yang sudah beranjak pulang memandangnya sambil membatin.

Perempuan itu tetap diam, tak tahu akan berkata apa.

" Aaa candra, jangan sedih ah! " Seru lilya kepada candra yang mulai menjatuhkan air matanya, sedikit demi sedikit.

Jika kalian menanyai lilya kenapa ia bisa sampai di rumah sakit, ia kabur dari rumahnya selagi mamahnya pergi berkerja.

" Cand, dengerin gw. " Lilya menghadap ke candra kemudian memegang bahunya.

" Ada gw. Keluarga lo nggak rusak cand, tapi Tuhan hanya menguji lo seberapa sabar lo nge-hadapin ujian lo. " Nasihatnya, candra menghela nafas sembari melepas tangan lilya  yang berada di bahunya.

" Dari gw lahir sampai gw udah 17 tahun gw nggak pernah sama sekali ngerasain bahagia. "

Apa bahagia sesungguhnya? Bagaimana cara bahagia? Apakah ketika ia tersenyum palsu ke orang-orang yang ia lihat? Bohong rasanya ketika ia tersenyum padahal ia sedang menyembunyikan sesuatu, itu terasa sangat munafik!

" Ada ya orang yang takut sama cewek? " Tanya lilya ingin merubah suasana.

" Ada,"

Lilya berpikir sebentar. " Kok ke gw nggak sih? "

" Karena, bagi gw lo itu istimewa. " Lilya menatap wajah tampan candra, ia sedikit menjadi gugup. Hei! Kemana kah lilya yang tak memiliki urat malu? Kemanakah lilya yang barbar?

"__ Se-istimewa bandung. " Lanjut candra seketika ia tersenyum lebar membuat lilya tak bisa menahan senyumnya.

Senyum mereka menjadi pengantar pulangnya sang senja yang padahal dia baru saja muncul beberapa menit yang lalu.

" Balik ke ruangan lo yuk?! " Ajak lilya langsung di angguki oleh candra.

Lilya membantu candra untuk mendorong kursi roda sembari memegang tiang infus candra.

Di tengah jalan lilya menghentikan jalannya membuat sang pemuda bingung, gadis itu menghampiri seorang pemuda yang terlihat sedikit kesusahan memegang jajannya.

" Haikal, kenapa lo nggak pake kresek? " Tanya lilya sembari memberikan tiga jajan coklat kepada haikal pemuda yang ia jumpai 2 hari yang lalu.

" Tadi kresek nya putus makanya gw pegang ni jajan. Lilya ngapain lo di sini? " Tanya sang pemuda, lilya menunjukkan candra yang hanya diam, pemuda saling senyum satu sama lain.

DERMAGA// (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang