{40}. Kota Bandung Dan Warganya//

45 4 0
                                    

" Candra sudah sadar. " Lilya langsung memberhentikan taxi yang ingin melewati mereka.

" Woiy! Uang gw gak cukup. " Mereka berdua menaiki taxi itu dengan rain yang terus menerus mengecek isi dompetnya.

--Dermaga//--

   Lilya membawa telapak tangan besar itu ke wajahnya, ia menggenggamnya seperti tak mau kehilangan.

   Perempuan itu menghela frustasi ketika sahabatnya ini tak mau di ajak berbicara, bahkan pemuda itu tak melihat dirinya, ia terus-menerus melihat ke langit-langit kamar inapnya.

    Lilya keluar dari ruangan itu, dan mendapatkan tiga pemuda yang menunggu di kursi tunggu.

" Gak mau di ajak bicara? " Lilya mengangguk pelan, rain menepuk kursi di sebelah nya.

" Diemin aja, candra butuh waktu sendirian. " Lilya mengangguk pelan lagi. Rio mengintip candra dari jendela, ia menggeleng.

" Heran, Tu manusia ganteng nya pas babak belur doang. " Celetuk Rio.

" Mana benar banget lagi. " Sahut catra. Lilya juga menyetujui kedua pemuda itu.

" Tapi candra selalu ganteng tau.. Babak belur atau nggak, dia selalu ganteng. " Rio memutar bola matanya malas.

" Iyainn! "

" Gw masuk bentar. " Catra masuk ke dalam untuk menemui sang adik yang masih melamun.

Pemuda itu duduk di kursi, ia berpikir sebentar untuk mengucapkan topik apa yang harus di ucapkan.

" Gw ingat almarhumah vaisa, " Catra diam, membulatkan mulutnya.

" Vaisa..? Yang itu? " Candra mengangguk, mata sayu itu bertubrukan dengan mata sehat itu.

" Iya. Gara-gara gw dia tertabrak waktu itu. " Catra menggeleng tak membenarkan.

" Bukan gara-gara lo, itu sudah ajalnya almarhumah vaisa. Kalo manusia berencana untuk umur panjang, tapi kalo Tuhan udah berkehendak untuk pulang. Bagaimana lagi? "

" Cat, lo bisa cariin gw dua kotak yang di atas lemari gw nggak? " Pinta candra.

" Iya, besok. Lo istirahat gih. " Candra menggeleng, ia memandang pintu, catra mengikuti arah pandang pemuda itu.

" Lilya? " Candra tersenyum kecil lalu menggeleng lagi.

" Suruh dia pulang aja, udah malam. " Catra berdecak.

" Ck. Istirahat lo. " Tanpa banyak kata, candra memejamkan matanya padahal dua jam yang lalu ia baru siuman.

Catra keluar dan kembali duduk di kursi tunggu. " Udah jam setengah 9 nih, pulang sana lya, rain. "

Rain mendelik. " Ngusir lo? " Lilya juga cemberut mendengar ucapan catra tadi.

" Udah malam, besok sekolah ege. "

" Gw bolos, kan besok hari sabtu pulang pagi, hehe. " Setiap hari sabtu SMANDA1 akan pulang lebih pagi, yang awalnya pukul 14:10 menjadi pukul 13:14.

" Bagaimana masa depan bangsa ini kalau pemuda-pemudinya malas bersekolah? "
-

-

-

Vaisa vadayah..
Dear
Candra tezar arnenda

HAPPY BIRTHDAY 13 THN EZAR🥳🥳

     Aku sangat senang bisa
mengenalmu ezar, sebuah keberuntungan tersendiri bisa mengenal dan mengetahui bahwa ada laki-laki yang sebaik, seganteng, selucu kamu.

DERMAGA// (END) Where stories live. Discover now