{45}. Dunia Tipu-Tipu//

29 2 0
                                    

Happy reading📖

Tandai typo!!!!

Sekali update langsung 2 part gimana tuh.. Puas kan?

--Dermaga//--

Plak!

Kepala seorang remaja tertoreh ke samping setelah mendapatkan tamparan oleh pria dewasa di depannya.

" Dasar bodoh! Kakakmu sedang sakit kamu malah santai-santai di sini. Kamu punya otak nggak? " Candra mengepalkan tangannya.

" Punya, makanya saya tahu mana yang baik dan benar. " Bastian mendorong kepala anaknya menggunakan telunjuknya dan memukul kening candra dengan keras.

" Nyatanya kamu bodoh dan nggak sepintar kakakmu. "

" Saya bingung, saya anak anda apa bukan sih? Saya kembarannya catra apa bukan? Kenapa saya selalu di bedakan? Kenapa selalu saya yang salah? " Ujar candra, bastian diam membuat pemuda itu sedikit tertawa.

" Hahaha.. Anda tahu, saya itu bukan boneka ataupun robot. Tapi, saya itu manusia. "

" Cewek atau cowok yang namanya manusia pasti bisa sakit hati. "

Bastian mendekati dirinya dengan anaknya. " Kamu terlalu lemah untuk di katakan manusia, ezar. "

" Iya saya lemah. " Candra mengakui jika dirinya lemah, tak sekuat yang dilihat.

Pemuda itu menunduk tak berani menatap mata dingin papahnya, padahal beberapa menit lalu ia berani menghadapi bastian.

" Bahkan menatap mata saya aja kamu takut. " Ucap bastian.

" Jaga kakakmu, jangan santai-santai main handphone. Nanti saya sita handphone mu baru tau rasa. " Akhirnya bastian keluar dari kamar nya. Candra bingung dengan dirinya, kenapa dia tak pernah bisa melawan papahnya.

" Sabar cand. " Kakinya menendang dinding yang keras dan tak bersalah untuk melampiaskan emosinya.

Ia melangkah keluar dari kamarnya dan masuk ke kamar catra yang terlihat tidur.

Pemuda itu merebahkan tubuhnya di kasur bersebelah dengan tubuh catra.

" Cat, lo tidur? " Tanya candra, punggung tangannya ia tempelkan ke kening kakaknya. Sangat panas.

Candra terus memandang wajah pucat catra.

" Jangan lihatin gw kayak gitu. " Candra menggeleng berusaha sadar, dan langsung melihat catra yang membuka matanya.

" Lo udah makan? " Catra mengangguk pelan, ia mengusap pipi candra yang terlihat memerah dan ia tahu apa penyebab nya.

" Panggil gw kakak, gw lebih duluan lahir daripada lo. " Candra diam tak membalas lebih menikmati usapan dari tangan panas itu.

" Cuma beda 3 jam juga. "

Catra tersenyum menampakkan giginya yang tersusun rapi.

" Kak, lo mau di bikinin apa? " Tanya candra berusaha menghilangkan rasa gengsi nya ketika ia memanggil catra dengan sebutan 'kak. '

DERMAGA// (END) Where stories live. Discover now