{56}. Senja Pertama//

28 2 0
                                    

HAPPY READING📖

Tandai typo!!!!

Kalian tahu tidak hari inii hari apa? Yap! Hari sabtu!

AYOK VOTE & KOMEN!

--Dermaga//--

Senja sudah mulai terlihat di permukaan dan mengeluarkan cahaya berwarna oranye. Kedua pasangan berbeda jenis itu duduk di hamparan pasir, memandang senja, memandang matahari yang akan tenggelam di arah barat.

" Senjanya emang cantik. Tapi, kamu lebih cantik. " Gombal sang cowok, cewek yang di gombalin itu menutupi wajah malu, menutupi wajahnya yang putih menjadi merah.

" Apaan sih zar! " Marah sang cewek.

Candra tertawa, matanya juga ikut tersenyum lantaran merasa gemas dengan ceweknya.

Lilya membuka wajahnya dan kembali melihat senja yang bentar lagi hilang. " Ini senja pertama kita berdua. "Candra mengangguk setuju. Tangannya ia taruh di belakang dan menaruhnya ke pinggang lilya.

" Eh? " Lilya kaget dan melihat tangan yang berada di pinggangnya, lalu melihat ke candra yang melihat senja.

Lilya melihat senja lain halnya dengan candra yang malah memandang gadis yang berada di samping kanannya itu.

" Bahkan, seindah apapun, semikat apapun senja itu, yang kulihat hanya kamu. Only one, you. "

Senja berakhir meninggalkan kenangan yang luar biasa. Lilya menghirup oksigen, dan telinga nya di hiasi oleh deburan ombak. Ia melirik ke arah kiri untuk melihat candra.

" Pulang y--" Kalimat nya terpotong karena ketika ia melihat ke kiri ada wajah yang berada di dekatnya.

" Kaget gw! " Pemuda itu tersenyum jahil, dan memundurkan tubuhnya tanpa membuka tangannya yang berada di pinggang lilya.

" Mau pulang? " Tanya candra.

Lilya mengangguk. " Iya, udah malam nanti gw di cariin sama bunda. " Candra melepaskan tangannya dan beranjak dari duduk nya, ia mengusap baju dan celananya dari pasir.

Lalu membantu lilya bangun dan mengusap baju cewek itu dari pasir.

" Yaudah yuk pulang. " Tangan keduanya saling melilit tak ingin di lepas sampai ke parkiran.

Setelah sampai di parkiran, lilya mengeluarkan kunci mobilnya dan membuka pintu.

" Aku aja yang nyetir. " Ujar candra.

" Biar aku aja, tangan kamu nanti sakit. " Candra memandang kedua tangannya lalu mengangguk, ia duduk di bangku di samping lilya.

Lilya mengemudi mobilnya dengan hati-hati.

Candra menggigit kukunya dan menurunkan kaca mobil. Ia memikirkan segalanya yang berada di  hidupnya.

Apa gw bisa lulus bareng sama mereka?

Apa gw bisa di sisi lilya terus sampai selamanya?

DERMAGA// (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang